4 Langkah Mudah Membangun Kebiasaan Lebih Baik dan Efektif by Atomic Habits

Redaksi By Redaksi
5 Min Read

ARTIKEL – Kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya, pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama.

Ketika kebiasaan terbentuk, tingkat aktivitas dalam otak berkurang. Anda belajar mengunci petunjuk-petunjuk yang meramalkan kesuksesan dan menyelaraskan semua hal lain. Ketika situasi serupa muncul di kemudian hari, Anda tahu dengan pasti apa yang harus dicari. Tak perlu lagi menganalisis situasi dari segala sudut. Otak Anda langsung melompat ke proses coba-coba dan menciptakan aturan mental: kalau begini, solusinya begitu. Uraian-uraian kognitif ini dapat diikuti secara otomatis setiap kali ada situasi yang sesuai. Sekarang, setiap kali merasa stres, Anda langsung tahu apa yang harus diperbuat. Begitu pulang dari tempat kerja, Anda langsung mengambil alat kontrol video game. Pilihan yang awalnya memerlukan usaha sekarang menjadi otomatis kebiasaan terbentuk.

Proses untuk membangun  sebuah kebiasaan dapat dibagi menjadi 4 proses sebagai berikut:

1. Petunjuk

Petunjuk itu memicu otak untuk memulai perilaku. Inilah informasi kecil yang meramalkan imbalan. Nenek moyang prasejarah kita memberi perhatian pada petunjuk-petunjuk yang mengisyaratkan lokasi imbalan pokok seperti makanan, air, dan seks. Sekarang, kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk mencari petunjuk-petunjuk yang meramalkan imbalan sekunder, seperti uang dan kemasyhuran, kekuasaan dan status, pujian dan persetujuan, cinta dan persahabatan, atau perasaan tentang kepuasan pribadi. (Tentu saja, pencarian-pencarian ini secara tidak langsung juga meningkatkan peluang kita untuk bertahan hidup dan bereproduksi, yang menjadi motif lebih dalam di balik segala sesuatu yang kita lakukan.)

Pikiran Anda terus menganalisis situasi Anda, baik internal maupun eksternal, untuk mendapatkan petunjuk tentang letak suatu petunjuk. Karena petunjuk itu merupakan indikator pertama yang dekat dengan imbalan, wajar kalau hal itu membangkitkan motivasi.

2. Motivasi

Motivasi adalah tahap kedua, dan gairah atau nafsu menjadi kekuatan penggerak di balik setiap kebiasaan. Tanpa motivasi atau nafsu di tingkat tertentu tanpa gairah untuk berubah kita tidak memiliki alasan untuk beraksi. Yang Anda termotivasi bukan kebiasaan itu sendiri, melainkan perubahan situasi yang diberikannya. Anda tidak ingin merokok karena rokok itu; Anda ingin sekali mendapatkan rasa lega yang diberikannya. Anda bukan termotivasi oleh aksi menggosok gigi, melainkan oleh rasa nyaman ketika mulut Anda bersih. Anda bukan bergairah untuk menyalakan televisi, Anda mendambakan hiburan. Setiap gairah terkait dengan hasrat untuk mengubah situasi internal Anda.

3. Tanggapan

Tanggapan adalah kebiasaan sesungguhnya yang Anda lakukan, yang dapat berwujud pikiran atau aksi. Suatu tanggapan terjadi atau tak terjadi itu ber- gantung pada seberapa besar motivasi Anda dan seberapa besar kaitannya dengan perilaku. Jika suatu aksi memerlukan upaya fisik atau mental yang lebih besar daripada yang dapat Anda ke- rahkan. Anda tidak akan melakukannya. Tanggapan Anda juga bergantung pada kemampuan Anda. Kedengarannya sederhana, padahal kebiasaan dapat terjadi hanya jika Anda mampu melakukannya. Kalau ingin memasukkan bola basket tapi tidak mampu melompat cukup tinggi untuk meraih keranjang, berarti Anda tidak beruntung.

4. Ganjaran

Ganjaran adalah sasaran akhir setiap kebiasaan. Petunjuk terkait dengan melihat imbalan. Gairah berkaitan dengan hasrat terhadap ganjaran. Tanggapan terkait dengan mendapatkan ganjaran. Kita mencari ganjaran karena ada dua hal yang dapat dipenuhi: (1) ganjaran membuat kita puas dan (2) ganjaran mengajarkan sesuatu kepada kita.

Tujuan pertama ganjaran adalah memuaskan gairah Anda. Betul, ganjaran memberikan manfaatnya sendiri. Makanan dan air menghantarkan energi yang Anda perlukan untuk bertahan hidup. Kenaikan jabatan menjadikan uang Anda lebih banyak dan Anda lebih dihormati. Tubuh lebih tegap meningkatkan kesehatan Anda dan membuat lawan jenis lebih tertarik. Namun, makin langsung manfaat yang didapatkan dari suatu ganjaran, makin bergairahlah Anda dalam mencari makan, meraih status, atau membujuk seseorang. Setidaknya untuk sesaat, ganjaran mendatangkan kepuasan dan kelegaan dari gairah.

Kedua, ganjaran mengajarkan kepada kita aksi-aksi mana yang patut diingat untuk masa mendatang. Otak Anda bertindak sebagai detektor ganjaran. Ketika Anda menjalani hidup, sistem saraf sensoris Anda terus memantau aksi-aksi mana yang memuaskan hasrat Anda dan memberikan kenikmatan. Perasaan nikmat dan kecewa adalah bagian dalam mekanisme umpan balik yang membantu otak membedakan aksi-aksi berguna dari aksi- aksi tak berguna. Ganjaran menutup lingkaran umpan balik dan menuntaskan lingkaran kebiasaan.

Bila suatu perilaku tidak memadai dalam bagian mana pun dari empat babak ini, perilaku itu tidak akan menjadi kebiasaan.

Penulis: Rojja Bahruh Wahdani _Universitas Trunojoyo Madura

Share This Article