SAMPANG, Suararakyat.id – Unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di depan Gedung DPRD Sampang, oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sampang. Senin (29/8).
Selain menolak kenaikan BBM bersubsidi, massa HMI juga menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL), dan mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas yang ada di Indonesia.
Sambil berorasi massa membawa tiga tuntutan di depan Kantor DPRD Sampang, berharap pada Wakil Rakyat DPRD Sampang Untuk menemui massa Aksi.
Selang beberapa lama, massa aksi HMI ditemui Anggota Dewan di depan kantor DPRD, menyampaikan berbagai tuntutan. Diantaranya yaitu, Penolakan Kenaikan BBM, Penolakan Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan Berantas Mafia Tambang di Indonesia dan Mafia Migas.
Di sampaikan di depan Wakil ketua I Amin Arif Tirtana (PPP), Wakil ketua II Rudi Kurniawan (NasDem), Wakil ketua III Fauzan Adima (Gerindra), saat di temui.
Tuntutan massa aksi tersebut di jawab wakil Ketua DPRD Sampang. Amin Arif Tirtana menanggapi harapan massa aksi, bersama anggota DPRD Sampang yang menemui massa aksi (HMI) cabang Sampang tersebut.
“kami akan berusaha mewujudkan aspirasi masyarakat dengan menentukan dan merubah kebijakan-kebijakan tersebut,” Terangnya.
Ketum (HMI) Cabang Sampang Fitrih Anisah mengatakan, tiga tuntutan yang dibawa.
“Menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat menengah ke bawah dan pelaku UMKM, yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan Covid-19,” Ungkapnya.
Massa juga menuntut agar pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik, dan mendesak secara tegas pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas, dan pertambangan, dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan.
Sebagai solusi, HMI merekomendasikan kepada pemerintah untuk melakukan kebijakan antara lain, memperbaiki hingga memperkuat data kondisi ekonomi rakyat.
“Sehingga, penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran, yakni kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku UMKM,” Tegasnya. (Rosi)