Suara RakyatSuara Rakyat
    Facebook Twitter Instagram
    Facebook Twitter Instagram Vimeo
    Suara RakyatSuara Rakyat
    Login
    • Gaya Hidup
    • Hukum
    • Politik
      • Dunia
      • Nasional
    • Lainnya
      • Ekonomi
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Peristiwa
      • Sosbud
    Suara RakyatSuara Rakyat
    Home»Opini»Baden Powell Bapak Pramuka Dunia, begini Sejarahnya Sampai Menjadi Ekskul Wajib di Sekolah Indonesia
    Opini

    Baden Powell Bapak Pramuka Dunia, begini Sejarahnya Sampai Menjadi Ekskul Wajib di Sekolah Indonesia

    RedaksiBy RedaksiAgustus 15, 20223 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp VKontakte Email
    Baden Powell Bapak Pramuka Dunia
    Baden Powell Bapak Pramuka Dunia.
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    NASIONAL, Suararakyat.id – Dalam rangka memperingati hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus 2022 di Indonesia, kurang lengkap rasanya jika tidak kenal dengan Baden Powell atau Bapak Pramuka dunia, apalagi anak Pramuka.

    Baden Powell, dikenal dengan nama Robert Stephenson Smyth, lahir pada 22 Februari 1857, ia adalah penggagas gerakan pramuka dunia. Melalui bukunya yang berjudul Scouting for Boys, ia membuka mata dunia atas gerakan dan nilai-nilai ke pramukaan yang mendasar.

    Baden Powell merupakan seorang letnan satu umum tentara Inggris. Pria kelahiran London, Inggris pada 22 Februari 1857 tersebut telah menggeluti kariernya sebagai tentara militer Inggris selama puluhan tahun. Saat mendirikan gerakan Pramuka, Baden Powell masih disibukkan dengan dunia militernya.

    Pada tahun 1910, Baden Powell akhirnya memutuskan mundur dari Angkatan Darat dan menjadi ketua Komite Pelaksana Gerakan Kepanduan. Untuk mempromosikan gerakan Pramuka, dia pun mulai melakukan perjalanan ke sejumlah negara. Seperti Amerika Selatan, Rusia, Kanada dan Hindia Barat.

    Sejak tahun 1908, awal mulanya gerakan pramuka didirikan dengan nama Boys Scout, dan beranggotakan laki-laki. Namun pada tahun 1912, Agnes yang merupakan saudara perempuannya, mendirikan Girl Guides yang menjadi cikal bakal gerakan pramuka perempuan.

    Sebuah buku yang berjudul Sejarah Pramuka Indonesia dan Cikal Bakal Jambore Nasional karya Toto Sugiarto menyebutkan bahwa gerakan pramuka telah dimulai sejak era penjajahan Belanda.

    Di Indonesia organisasi yang menyerupai pramuka berdiri dengan nama Nederlandse Padvinders Organisatie atau NPO, yang didirikan pada 1912. Namanya berganti menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV pada 1916 lalu.

    Meskipun Negeri ini masih di jajah Belanda kala itu, badan tersebut menjadi cikal bakal pramuka Indonesia. Kemudian mendorong S.P. Mangkunegara VII untuk mendirikan Javaanse Padvinders Organisatie atau JPO, yang disusul dengan kelahiran organisasi lain seperti Padvinder Muhammadiyah, Nationale Padvinderij, dan sebagainya.

    Lantas bagaimana Hari Pramuka kemudian menjadi peringatan nasional sampai menjadi ekskul wajib ?

    Hal ini didorong dengan keputusan presiden Soekarno kala itu, tanggal 9 Maret 1061, untuk membubarkan semua organisasi kepanduan di Indonesia. Kala itu terdapat tiga federasi berbeda, yakni IPINDO, POPPINDO, dan PKPI. Peleburan ini kemudian menyatukan ketiga organisasi tersebut dalam satu nama, Gerakan Pramuka.

    Di legalkan dengan Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan pramuka yang ditandatangani pada 20 Mei 1961. Beberapa bulan setelahnya Gerakan Pramuka diperkenalkan secara Nasional pada tanggal 14 Agustus 1961, dan menjadi titik awal perayaan Hari Pramuka Nasional yang dilaksanakan di Indonesia.

    Pramuka sendiri kemudian menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah lantaran nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai kemanusiaan yang luhur, kerjasama, kolaborasi, hingga nilai filosofis tunas kelapa yang menggambarkan anggota pramuka, jelas menjadi alasan mengapa gerakan ini jadi ekskul wajib di banyak sekolah.

    Penulis, Rosy

    Baden Powell Gerakan Pramuka Hari Parmuka Indonesia pramuka Suara rakyat
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp Email

    Related Posts

    Perempuan dalam Kubangan Persepsi Masyarakat

    Maret 9, 2023

    Perempuan dan Pilihannya

    Maret 8, 2023

    Menakar Politik Afirmasi Perempuan Pada Pemilu 2024

    Maret 2, 2023

    Mengenal Sandwich Generation, Si Tulang Punggung Keluarga

    Februari 15, 2023

    Pernyataan Gita Savitri Mengenai Childfree yang Menuai Kontroversi

    Februari 14, 2023

    Hari Pers Nasional 2023; Menjaga Kedaulatan Rakyat dengan Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab

    Februari 10, 2023
    Add A Comment

    Leave A Reply Cancel Reply

    Anda harus masuk untuk berkomentar.

    Polisi Tangkap Dua Mucikari di Sampang

    Maret 30, 2023

    Pemkab Sumenep Sediakan Layanan Mudik Gratis dari Jakarta dan Surabaya

    Maret 30, 2023

    RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

    Maret 30, 2023

    Mendes PDTT Pimpin Delegasi Indonesia Dalam Forum APFSDS ke-10 di Thailand

    Maret 29, 2023
    Facebook Twitter Instagram Pinterest
    • Privacy Policy
    • Info Iklan
    • Tentang Kami
    • Susunan Redaksi
    © 2023 SuaraRakyat.id. by Inthost.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Go to mobile version

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login below or Register Now.

    Lost password?

    Register Now!

    Already registered? Login.

    A password will be e-mailed to you.