Bangkalan,Suararakyat.id – Mahasiswa KKN 86 Universitas Trunojoyo Madura, berhasil melakukan pelatihan pembuatan beberapa produk dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Larangan Glintong, Klampis. Salah satunya adalah pembuatan sambel udang. Sabtu (4/6).
Sambel udang yang diberikan nama “LIPPO” berhasil menarik perhatian warga. Lippo sendiri berasal dari nama ilmiah udang vannamei yaitu Litopenaeus vannamei yang kemudian disingkat menjadi LIPPO.
“Sambal yang sudah diberikan logo jauh lebih menarik” ucap sumaidah warga Desa Larangan .
Tingginya permintaan konsumen terhadap udang, menjadi latar belakang diadakannya kegiatan pembuatan sambel udang, hal ini juga sebagai branding identitas dan ciri khas Desa Larangan, Glintong.
Pemilihan udang sebagai komponen di dalam sambal sangat menguntungkan bagi Desa Larangan Glintong, Klampis, mengingat salah satu potensi desa tersebut adalah udang sehingga mudah untuk ditemukan. Produk “LIPPO” sambel udang dibandrol dengan harga yang relatif murah yaitu Rp. 25.000,- dengan berat 200gr.
Sementara itu, Achmad Fachruddin Syah, Ph.D selaku dosen pembimbing lapang, berharap agar warga desa khususnya ibu rumah tangga dapat ikut serta dalam meningkatkan perekonomian keluarga maupun Desa. Serta dapat membangun UMKM, agar potensi desa dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Saat ini, Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura terus berusaha mengembangkan produk lokal asli Desa Larangan, Glintong seperti kripik jagung dan selai kacang.