SAMPANG, Suararakyat.id – Bidang Sosial Kecamatan Banyuates sudah turun ke lokasi Yayasan Attadhomunul Islam Al Baidowi di Desa Pelanggaran Barat, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang mengalami roboh total akibat pergerakan tanah dan intensitas hujan. Minggu, (08/01/2023).
Sebelumnya, Sulaiman selaku kepala sekolah TPQ Nahdlatul Wathan mengatakan, “karena bangunan Lembaga TPQ Nahdlatul Wathan, MDA Nahdlatul Wathan dan SMPI Attadhomunul Islam tidak bisa digunakan, maka terpaksa para santri dan siswa/i dialihkan ke halaman pengasuh yang bertempat di bawah pohon agar tetap melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” ucap Sulaiman.
Menurutnya, “Dalam musibah ini, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tapi karena bangunan sudah ambruk akibat intensitas hujan dan pergerakan tanah, maka para siswa tidak lagi memiliki tempat belajar di kelas,”Dikabarkan oleh Sulaiman melalui pesan WhatsApp,
Diketahui pada tanggal 06 Januari 2023 di jam 17.00 WIB bangunan yang hampir ambruk total tersebut kembali diguyur hujan sekitar 1 jam, lalu pada jam 23.22 WIB bangunan tersebut mengalami roboh total dengan bunyi keras sekitar 1,5 km.
Setelah tim wartawan Suara Rakyat mencoba mengkonfirmasi ke bidang sosial setempat, Roni selaku bidang sosial di kecamatan Banyuates mengaku sudah turun ke lokasi untuk mengecek kondisi ambruknya bangunan di Yayasan Attadhomunul Islam Al Baidowi.
“Sudah kita laporkan berjenjang mulai dari kejadian ada laporan warga, mulai dari pihak desa kecamatan sampai ke kabupaten dalam hal ini BPBD dan Bupati Sampang,” Terangnya.
“Rabu kemarin, kita turun ke lokasi bersama tim BPBD untuk memetakan tingkat kerusakan dan kerawanan lokasi, karena lokasi tanah labil sekaligus asesment sebagai dasar laporan serta mitigasi bencana,” tambahnya.
Pihaknya mengaku sudah melaporkan musibah ini terhadap Kemenag karena walau bagaimanapun sekolah tersebut berada dibawah naungan Kementrian Agama (Kemenag).
“Untuk tindak lanjut, kemarin kita bantu infokan ke Kemenag Banyuates agar bisa di tembusi ke kabupaten dan provinsi, karena gedung sekolah itu masuk fasilitas sekolah yg di naungi oleh Kemenag pusat,”
“Dan harapan kami agar segera ada perhatian dari Pemerintah daerah, provinsi dan Kemenag pusat dalam hal ini yg membidangi kaitan pendidikan keagamaan,” tandasnya. (Yhoel)