BANGKALAN, Suararakyat.id – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK-O) Universitas Trunojoyo Madura menciptakan Smart Farming berbasis IoT di Desa Dakiring, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dengan, Selasa (4/7/2023).
Tim PPK-Ormawa yang berasal dari Program Studi Agroekoteknologi ini, diketuai oleh Intan Nurul Hidayah. Dirinya bersama anggota melihat potensi cabai di desa Dakiring sangat tinggi, namun dihadapkan dengan permasalahan ketersediaan air yang terbatas, dan kondisi tanah yang kurang subur.
Menurutnya, dengan memanfaatkan sistem pertanian pintar (Smart Farming) berbasis internet of things (IoT) pada Greenhouse mampu menjadi solusi keterbatasan keberadaan air dengan sistem fertigasi otomatis. Sistem ini memberi pengairan tanaman bersamaan dengan pupuk serta pestisida dalam waktu bersamaaan menggunakan satu pipa. Caranya otomatis menggunakan remote control sehingga penyiraman tidak perlu dilakukan secara langsung.
“Teknologi ini menjadi upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan produksi cabai di desa Dakiring, dengan sistem budidaya di Greenhouse juga pertumbuhan cabai lebih terkontrol,” ungkap Intan sapaan akrabnya.
Intan juga mengatakan bahwa, dengan menggunakan sistem pertanian ini dapat meningkatkan ketahanan pangan yang dibarengi juga dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Ini merupakan salah satu implementasi Organisasi Mahasiswa sebagai agent of change dan Social control,” imbuhnya.
Adapun kegiatan pengabdian akan dimulai dengan sosialisasi pertama yaitu dengan memaparkan materi tentang budidaya cabai dan pengenalan alat Smart Farming yang akan digunakan dalam sistem budidaya.

Sementara kegiatan akan dimulai pada bulan Juli-Desember 2023 ditutup dengan laporan akhir dan kegiatan Abdidaya PPK-O dimana merupakan kegiatan akbar sebagai ajang kompetisi akhir seluruh PPK-Ormawa se-Indonesia.
“Dengan memperkenalkan alat fertigasi otomatis berbasis IoT ini, saya berharap dapat menjadi solusi permasalahan pada budidaya cabai yang terdapat di Desa Dakiring, Bangkalan,” lanjut Intan.
Pihaknya juga berharap, program tersebut dapat berkelanjutan yang bisa dilaksanakan oleh kelompok tani di Desa Da’iring sebagai bekal ataupun inovasi baru yang dapat diterapkan pada semua masyarakat khususnya kelompok tani dan petani di desa tersebut.
Sebagai tambahan informasi, Pemberian sosialisasi di bidang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Optimalisasi Budidaya Cabai di Lahan Kering Melalui Smart Farming Berbasis Iot di Desa Dakiring – Bangkalan Guna Mendukung Kemandirian Pangan” Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa.