BANGKALAN, Suararakyat.id – Masifnya peningkatan angka produksi limbah plastik baik di lingkup rumah tangga maupun di lingkup yang lebih luas, tanpa diimbangi dengan langkah pengelolaan dan penanganan yang tepat akan menjadi bumerang bagi keberlangsungan hidup manusia. Berdasarkan informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton, disumbang oleh limbah plastik.
Limbah plastik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat terurai, di sisi lain limbah plastik yang terus menimbun akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan juga lingkungan hidup karena akan mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Dengan masalah-masalah yang mengancam kehidupan masyarakat tersebut, maka melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat, mahasiswa KKN T 106 Universitas Trunojoyo Madura yang diketuai oleh Achmad Faisol serta dibimbing langsung oleh Agung Setyawan, S.Pd., M.Pd. melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah plastik dengan metode ecobrick. Jumat (11/6).
Ecobrick adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Ecobrick menjadi salah satu alternatif untuk memanfaatkan limbah plastik selain mengirimnya ke pembuangan akhir.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan dengan mengajak peran serta penduduk dari 4 dusun yang ada.
Achmad Faisol (21) selaku ketua kelompok sekaligus ketua pelaksana mengatakan bahwa, Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat membatasi produksi limbah plastik yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga.
“Melalui kegiatan ini kami berharap dapat mewujudkan kemandirian sosial masyarakat dalam mengelola sampah terutama limbah plastik, agar kesehatan lingkungan hidup di Desa Tajungan dapat terjaga” tuturnya.
Maisaro (30), salah satu peserta sosialisasi dan pelatihan, mengatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan terkait pengolahan limbah plastik secara mandiri terutama untuk ibu rumah tangga. (Faisol).