JAWA TIMUR, Suararakyat.id – Ketua Forum Mahasiswa Madura (Formad) Se-Jabodetabek Menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tentang pembangunan Trading House di Madura. Pernyataan tersebut diungkapkan pada saat menghadiri acara Deklarasi Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, pada Sabtu (6/8).
Samsul Hidayat Mahfud, selaku ketua Formad menyatakan sikap mendukung atas kebijakan Pemerintah Jawa Timur untuk pembangunan Trading house di Madura dengan alasan Trading house akan menjadi jembatan antara penjual dan pembeli.
“Kami mendukung atas kebijakan Pemprov Jatim yang akan membangun Trading House di Madura, karena hal itu akan menjadi jembatan bagi petani yang akan menjual hasil panennya kepada perusahaan,” Jelas ketua Formad dengan sapaan Dayat, (07/08).
Ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa dengan adanya Trading House tersebut akan mempermudah petani mengetahui standarisasi harga pasar. Menurutnya, salah satu kerja Trading house ialah meneliti pasar dengan cara menyesuaikan antara karakteristik barang dagang dengan kemampuan koprasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
“Di dalam Trading House, sebelum menentukan harga pasar, di situ terdapat penelitian yang meneliti terkait pasar yang ada di daerah tersebut dengan mengukur karakteristik barang dagang dengan kemampuan koprasi,” Jelasnya.
Ia berharap pembentukan Trading house yang telah dijanjikan tidak hanya jadi janji belaka. Dan ketika telah telah terbentuk, Trading House mampu berjalan sesuai dengan tujuan Trading yaitu salah satunya Memediasi antara produsen dengan calon buyer potensial, khususnya buyer non ritel.
“Semoga Trading house tidak hanya janji bagi masyarakat Madura. Saya harap ketika Trading house ini telah resmi terbentuk sesuai dengan tujuannya dan bisa menjadi kesejahteraan bagi masyarakat Madura,” pungkasnya. (Idrus)