SAMPANG, Suararakyat.id – Sejumlah pedagang telur di Pasar tradisional Srimangunan kabupaten Sampang, Madura, mengeluh lantaran beberapa pekan terakhir harga telur ayam mengalami kenaikan.
Akibatnya dari harga telur yang naik, omzet penjualan telur menurun karena sepi pembeli semenjak harga naik. Diketahui, harga telur ayam yang sebelumnya 30.000 per kilogram, sekarang naik mencapai 32.000 per kilogram.
Salah satunya pedagang sembako, Hamid (35) asal Camplong, mengatakan bahwa beberapa pekan ini harga telur mengalami kenaikan yang cukup drastis dari sebelumya.
“Awalnya harga telur 30.000 per kilogram, sekarang sudah naik lagi menjadi 32.000 per kilogram. Selisih kenaikan harganya 2.000 rupiah,” ucapnya, Rabu (31/08).
Ia belum mengetahui secara pasti penyebab tingginya harga telur, akan tetapi akibat kenaikan tersebut omzetnya mengalami penurunan karena sepi pembeli.
“Kenaikan harga ini secara menyeluruh, artinya di setiap daerah juga sama mengalami kenaikan,” Ungkapnya.
“Meski kenaikan harga hanya sedikit sangat berpengaruh pada kemauan warga untuk membeli, semoga saja harga kembali normal,” imbuhnya dia.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sampang, Suhartini Kaptiati, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Sapta Nuris Ramlan menyampaikan, jika kenaikan harga telur memang fluktuatif dan secara nasional.
“Kenaikan harga telur saat ini sudah nasional dan terjadi di setiap daerah,” Ungkapnya
Kemudian Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari asosiasi peternak ayam pemicu kenaikan harga telur disebabkan adanya permintaan yang tinggi dari konsumen dan ditambah dengan harga pakan ternak yang tinggi.
“Untuk solusi kami masih belum ada, karena tugas kami hanya memantau perkembangan harga saja dan ketersediaan stok,” pungkasnya. (Rosy)