Suara RakyatSuara Rakyat
    Facebook Twitter Instagram
    Facebook Twitter Instagram Vimeo
    Suara RakyatSuara Rakyat
    Login
    • Gaya Hidup
    • Hukum
    • Politik
      • Dunia
      • Nasional
    • Lainnya
      • Ekonomi
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Peristiwa
      • Sosbud
    Suara RakyatSuara Rakyat
    Home»Sosbud»Intip Budaya: Tradisi Nyadar Desa Pinggir Papas Sumenep
    Sosbud

    Intip Budaya: Tradisi Nyadar Desa Pinggir Papas Sumenep

    RedaksiBy RedaksiJuli 17, 20222 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp VKontakte Email
    tradisi Nyadar masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas, Sumenep.
    tradisi Nyadar masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas, Sumenep. (foto: dok. Taufiqur Rahman dan Ahmad Yani)
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Suararakyat.id – Nyadar adalah kebudayaan tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Nyadar ialah semacam bakti syukur atas anugerah yang diberikan Tuhan. Tradisi ini dilakukan di sekitar komplek makam leluhur, yang lebih dikenal dengan nama Bujuk Gubang. Budaya ini biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun, berturut-turut dengan rentang waktu satu bulan berselang. Pada Nyadar ketiga biasa mereka sebut dengan Nyadar Bengko. Lokasi Upaca adat tersebut berada di di Desa Kebundadap Barat dan Desa Pinggir Papas.

    Tradisi ini memang terbilang unik, karena hanya di lakukan oleh masyarakat Desa Pinggir papas Sumenep. Ada beberapa syarat sehubungan dengan pelaksanaan Nyadar. Syarat tersebut erat kaitan dengan peringatan Maulid Nabi. yaitu pertama, pelaksanaan upacara tidak diperbolehkan diadakan sebelum tanggal 12 Maulid.

    Kedua, selamatan tidak boleh melebihi besarnya selamatan yang diadakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Dan ketiga, adalah para peserta upacara Nyadar terlebih dahulu diwajibkan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Dari syarat tersebut menandakan bahwa Nyadar tumbuh dan berkembang setelah Islam masuk. Selain itu juga bahwa penghormatan terhadap leluhur mereka tidak boleh melebihi penghormatan terhadap Rasulullah.

    Di Nyadar ketiga, pada malam harinya biasanya diikuti dengan kesenian mocopat atau membaca layang. Dimana tulisannya masih menggunakan tulisan Jawa kuno dengan media daun lontar. Jalannya cerita dalam mocopat tersebut, yang pertama adalah Jatiswara, yang mengisahkan jalannya nyawa dan raga dari perjalanan hidup manusia. Kemudian yang kedua ceritanya Sampurnaning Sembah. mengisahkan jalannya bakti manusia kepada sang Pencipta, atau hal Syari’at.

    Sejarah awal mula Nyadar adalah Dikisahkan, pada suatu malam Pangeran Anggasuto melakukan Istikharah. Memohon kepada Tuhan yang maha Esa, sumber hidup atau mata pencaharian baginya. Tuhan mengabulkan dan memberinya petunjuk. Pangeran Anggasuto semacam diminta untuk berjalan menuju pesisir pantai. Karena tanah di pantai itu begitu lembek, hingga membentuk tapak kakinya.

    Selang waktu berjalan, bekas tapak kaki tersebut terisi oleh air laut. Dijumpainya bekas tapak kaki itu dipenuhi oleh benda yang berwarna putih. benda itu kemudian oleh Pangeran Anggasuto disebut dengan Buja, yang merupakan istilah bahasa Madura untuk garam. Maka jadilah daerah tersebut dengan hamparan ladang garam, dan mayoritas masyarakatnya mempunyai mata pencaharian sebagai petani garam. (Sol)

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp Email

    Related Posts

    Tujuh Tradisi Unik Menyambut Ramadhan

    Maret 17, 2023

    Menyisir Ribuan Koleksi Wayang di Kota Tua Jakarta

    Februari 21, 2023

    Makanan Khas Madura, Bu’uk Jagung Manis yang Unik dan Lezat

    Februari 15, 2023

    Sate Lalat Pamekasan, Kuliner Khas Gerbang Salam

    September 11, 2022

    Tajin Safar, Simbol Kerukunan Masyarakat Madura

    September 5, 2022

    Keseruan Karnaval Budaya Sampang Berlangsung Hingga Malam Hari

    Agustus 28, 2022
    Add A Comment

    Leave A Reply Cancel Reply

    Anda harus masuk untuk berkomentar.

    Polisi Tangkap Dua Mucikari di Sampang

    Maret 30, 2023

    Pemkab Sumenep Sediakan Layanan Mudik Gratis dari Jakarta dan Surabaya

    Maret 30, 2023

    RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

    Maret 30, 2023

    Mendes PDTT Pimpin Delegasi Indonesia Dalam Forum APFSDS ke-10 di Thailand

    Maret 29, 2023
    Facebook Twitter Instagram Pinterest
    • Privacy Policy
    • Info Iklan
    • Tentang Kami
    • Susunan Redaksi
    © 2023 SuaraRakyat.id. by Inthost.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Go to mobile version

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login below or Register Now.

    Lost password?

    Register Now!

    Already registered? Login.

    A password will be e-mailed to you.