SAMPANG, Suararakyat.id – Kepala Sekolah SDN 2 Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, MF (57), diketahui sempat tidak masuk sekolah selama tiga hari setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap guru. Beberapa guru tidak mengerti mengapa kepala sekolah tidak ada di kantor.
HL, salah satu guru yang jadi korban, membenarkan bahwa MF sudah tiga hari tidak masuk sekolah. Tidak ada keterangan dari kepsek kepada para guru soal penyebab tidak datang ke kantor.
“kalau saya lihat sudah 3 hari ini dia (kepala sekolah) sudah tiga hari tidak masuk kantor. Kalau dengan saya sudah tidak pernah komunikasi tapi kata teman-teman (guru) bilang tidak ada kabar,” kata HL, Sabtu (3/3/2024).
Pasca dilaporkan ke polisi serta gagalnya dan upaya melakukan mediasi dengan HL, serta bekerja sama dengan MF dan beberapa guru lainnya, tersangka tidak banyak berkomunikasi. kepala sekolah tidak hadir bahkan selama tiga hari berturut-turut tanpa surat keterangan resmi, seperti surat keterangan dokter tentang penyakit atau alasan lainnya.
“Karena situasi sudah tidak kondusif lagi, jadi banyak yang diam. Dia (MF) tidak memiliki surat keterangan sakit, dan juga di grup tidak ada pemberitahuan sakit atau bagaimana, nggak jelas,” kata HL.
Meski tidak ada kepala sekolah, proses belajar mengajar di SDN Madulang 2 tetap berjalan normal. Meski setelah kasus itu bergulir cukup banyak siswa yang tidak masuk tanpa alasan.
“Aktivitas sekolah berjalan seperti biasa, namun banyak siswa yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas,” ujarnya.
Sementara itu, guru MF (57), warga Pamekasan, tidak ditangkap meski ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan pelecehan. Direktur Humas Ipda Dedi Dely Rashidie mengatakan, pemanggilan akan dilakukan secepatnya.
“Secepatnya tersangka akan dipanggil,” kata Dedy.