BOGOR, Suararakyat.id – Ikatan BEM Pertanian Indonesia melakukan Rakernas dan munas – is yang bertempat di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Minggu, (18/6/2023). Agenda tersebut dalam rangka membahas mengenai dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul Yasin Limpo dikabarkan terseret kasus dugaan penyalahgunaan surat pertanggungjawaban (SPJ) Keuangan Negara dan Gratifikasi di Lingkungan kementerian pertanian tahun 2019-2023.
Diketahui, Pada Jumat, 16 Juni 2023 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melayangkan Surat kepada Kementan untuk dimintai keterangan, namun menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo mangkir dari panggilan KPK.
Maka dari itu, Ikatan Bem Pertanian Indonesia Menuntut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai berikut:
1. Mendesak KPK untuk segera menyatakan sikap kepada Perkara Menteri pertanian Indonesia.
2. Mendesak KPK untuk segera mengeluarkan surat tidak bisa bepergian ke luar negeri maupun ke luar Kota.
3. Mendesak KPK untuk mengusut tuntas siapapun yang terlibat.
4. Mendesak KPK untuk segera menjadikan tersangka Menteri Pertanian jika terbukti bersalah.
Dalam hal tersebut Imam Syafi’i Selaku Presidium Nasional 4 menyampaikan Bilamana Tuntutan IBEMPI tidak diindahkan dan tidak ada tindakan konkrit maka dirinya bersama anggota akan melakukan audiensi dan aksi Seluruh BEM Pertanian Indonesia.
Senada dengan itu, M. Nadhim Ardiansyah selaku penanggung Jawab IBEMPI juga berharap agar KPK segera mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami Ikatan BEM Pertanian, akan terus mengawal kasus ini. Kami harap KPK tidak tebang pilih dalam mengusut kasus korupsi di Indonesia,” tuturnya.