KPK rumah sakit akal sehat

Redaksi By Redaksi
4 Min Read

Di atas kemerdekaan bangsa ini, virus korupsi varian baru mulai menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Sehingga rumah sakit KPK mengeluarkan kebijakan yang ketat terhadap pejabat negara dan bahkan menerapkan karantina penyelidikan yang terkaver varian baru virus korupsi.

Wabah virus korupsi ini pun menyebabkan kerugian besar terhadap negara, bahkan terjatuh akan cukup dalam hingga mengalami suatu krisis yang bergelombang dalam negara. Resesi bantuan terhadap masyarakat kandas oleh suatu keserakahan.

Sehingga masyarakat tersiksa dan resah terhadap virus korupsi varian baru ini. Banyak masyarakat menutup mata. Dan menutup hukum menutup semua varian baru virus korupsi ini. Juga praktik investigasi yang tertutup sehingga tidak dapat terlihat banyaknya virus varian baru korupsi yang hanya terendus oleh masyarakat secara berbau halus.

Dilansir dari data pertahun varian baru virus korupsi sengat meraja lela. Ribuan masyarakat Indonesia terdampak sakit kepala atas efek pejabat yang kenak virus korupsi ini, begitu parah tidak bisa di sebut angka nominalnya .

Semua yang tidak terlihat bisa di atasi seperti corona, akan tetapi virus yang terlihat ini kenapa sulit di atasi “virus korupsi!”

Sementara rumah sakit KPK hingga hari ini masih terus mencari obat virus korupsi ini. Hal ini membuktikan semakin banyak pejabat pemerintah Indonesia yang terkena virus korupsi. Kita dapat melihat realitanya pada pejabat yang menjalankan pengobatan yang masih belum sembuh tapi sudah beraktifitas kembali dan tanpa isolasi mandiri. Dengan alasan dan Pertimbangan sudah sembuh!

Ada beberapa alasan pejabat pemerintah yang terkaver oleh varian baru virus korupsi ini yang pura-pura sembuh.

Pertama, di karenakan suntikan keras dengan hukum yang tebal dengan dosis UU.

Kedua, adanya jangkauan jaringan yang luas dan kemudahan dalam melakukan negosiasi terhadap satpam.

Ketiga, bisnis politik masih berkeliaran di luar sana.

Keempat, pembisnis politik tidak perlu di banyar cukup dengan di bius kesadaran saja sudah ah.

Obat virus korupsi varian baru yang memiliki beberapa kekurangan.

Pertama, pejabat yang terjerat virus ini masih jauh dari kata pengawasan secara ketat baik di rumah sakit yang bertembok sel besi.

Kedua, adanya kebebasan dalam berkomunikasi dalam tahap pengobatan investigasi.

Ketiga, terdapat sogok terhadap dokter yang perlu dibayar dengan angka yang besar.

Bagaimana Cara Memulai memberantas virus varian baru korupsi ini?

Titik tersulit adalah bagaimana cara memulai kesadaran sebagai anak muda, dan aspek virus tersebut harus mampu di atasi oleh kita dan dokter KPK tercinta. Memikirkan bagaimana agar dapat mengatasi penyebab virus korupsi tersebut, mengumpulkan obat yang baru, dan memanfaatkan laba ilmu pendidikan dalam menetralkan oksigen kemakmuran masyarakat Indonesia.

Gerakan seperti itu membuat beberapa yang terkaver virus korupsi sembuh. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang srius oleh rumah sakit KPK dalam mengatasi pasien yang terkena virus korupsi ini.

Berbagai tips dapat diterapkan Anak-anak muda dan dokter di dalam rumah sakit KPK. Pertama, menyakinkan diri, apabila masih setengah hati saat melawan virus korupsi, akan jauh lebih mudah dijatuhkan oleh keadaan yang kurang nyakin.

Kedua, mempersiapkan analisis obat penetralisir virus korupsi tersebut. Misalnya, menyadarkan generasi bangsa sejak dini.

Sebagian besar obat virus korupsi dimulai semangat yang tinggi. Dari hal itu, anak-anak muda dapat membuat obat penawar dan catatan dari transaksi yang ilegal dalam suatu periode kesehatan akal.

Butuh waktu yang cukup lama untuk menghilangkan virus korupsi ini. Karna Anak-anak yang tekun atau berjuang secara konsisten akan mencapai Indonesia bersih dari korupsi. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat dan dedikasi yang tinggi terhadap negara.

Dengan demikian, rumah sakit KPK tidak begitu sulit dalam memberantas virus korupsi yang telah banyak varian barunya terhadap pejabat tinggi di dalam negara. Kuncinya adalah sabar, pantang menyerah, dan sungguh-sungguh melawan virus korupsi. (Rosy)

Share This Article