PAMEKASAN, Suararakyat.id – Republik Mahasiswa (RM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura akan melakukan aksi besar-besaran di kampus IAIN Madura. Aksi yang akan dilakukan tersebut menyangkut anggaran yang diperuntukkan untuk mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) tahun 2022.
Sebelumnya RM sudah melakukan audensi ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) di ruang Auditorium Fakultas Tarbiyah IAIN Madura, pada Jumat, (8/7). Audiensi tersebut dilakukan dalam rangka mengawal aspirasi mahasiswa yang merasa dirugikan oleh kebijakan pimpinan kampus terkait pelaksanaan KPM.
Lukman hakim, koordinator audiensi menyampaikan, “kami merasa kecewa karena LP2M dinilai rancu dalam pengelolaan anggaran KPM, bahkan dalam hal teknis dinilai tidak jelas, lanjut ia.
Kita kecewa karena tidak menerima buku pedoman KPM yang sudah dicetak padahal sudah dianggarkan khusus untuk buku pedoman. Tapi kami hanya menerima buku pedoman berbentuk pdf bukan cetak.” Lalu anggaran yang kurang lebih 50 juta itu dialokasikan untuk apa,” Tandasnya.
Dalam ruang audiensi Mashur Abadi, M.Fil.I selaku ketua LP2M Menyampaikan, “anggaran pengadaan buku pedoman KPM saya sweep dan saya alih fungsikan ke yang lain. Anggaran itu juga saya alokasikan untuk KPM Kolaboratif yang dibiayai kampus luar bukan anggaran kampus IAIN.
Dalam audiensi tersebut dihadiri oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Wakil Dekan (WADEK 1) dan WADEK 3 Fakultas Tarbiyah.
Sedangkan organisasi Mahasiswa (ORMAWA) yang tergabung dalam Republik Mahasiswa (RM) angkat bicara, “mereka meminta agar suluruh mahasiswa yang sedang melakukan KPM untuk ikut aksi pada hari senin.
Cholilurrahman selaku ketua Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Tarbiyah angkat bicara, “Dalam aksi nanti saya sebagai bagian dari corong aspirasi mahasiswa bermaksud untuk mencari solusi yang solutif kepada pimpinan kampus agar mahasiswa KPM yang merasa dirugikan bisa terserap aspirasinya,” tegas mamank sapaan karibnya.
Ilham fajar shodiki selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah mengatakan, “peringatan keras bagi pihak LP2M dan pimpinan dalam memperhatikan KPM itu sendiri. Banyak sekali temuan yang dibiarkan begitu saja. Contohnya ketidak seriusan DPL dalam mengatasi masalah yang ada di posko, ini banyak sekali DPL yang menganggap biasa saja keluhan mahasiswa yang mengikuti KPM, padahal itu adalah masalah, tegasnya.
RM berharap semua tuntutan nantinya bisa diamini oleh pihak kampus, utamanya oleh LP2M. (Idrus)