Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Kelompok 53 UTM Manfaatkan Daun Jati Kering untuk Pembuatan Pupuk Kompos Organik

Redaksi By Redaksi
4 Min Read
Anggota KKN-T kelompok 53 bersama Kelompok Tani, BPP Desa Taman Sare pada acara sosialisasi pembuatan pupuk kompos organik.

SUMENEP, Suararakyat.id – Mahasiswa pengabdian masyarakat kelompok 53 Universitas Trunojoyo Madura dengan dosen pembimbing lapangan Vidya Nindhita, M.Psi., Psikolog mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik berbahan dasar daun jati kering. Bertempat di Desa Taman Sare, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jumat (14/7/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa mengenai pemanfaatan daun jati kering (Tectona Grandis) sebagai pupuk kompos organik. Pupuk kompos dari bahan organik memiliki beberapa manfaat bagi petani dan lingkungan.

Daun Jati sendiri Kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, dan kalsium. Ketika daun jati terurai dalam proses kompos, nutrisi-nutrisi ini akan dilepaskan ke dalam pupuk kompos, meningkatkan kandungan nutrisi yang berguna bagi tanaman.

Daun jati juga dapat meningkatkan kualitas tanah, Pupuk kompos yang mengandung daun jati dapat meningkatkan struktur dan kesuburan tanah. Daun jati membantu meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, sehingga meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air, mengikat nutrisi, dan meningkatkan sirkulasi udara.

“Petani dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang mengandung banyak senyawa yang kurang ramah lingkungan. Sehingga pembuatan pupuk kompos organik dari daun jati kering yang awalnya hanya menjadi sampah lingkungan,dapat dijadikan pupuk kompos yang memiliki nilai guna,Ujar Nova Aulia Rahmadina,Salah satu mahasiswi anggota KKN-T 53.
Oleh karena itu,dirinya bersama anggota kelompok memanfaatkan daun Jati kering menjadi pupuk kompos organik yang mudah dibuat dan ramah lingkungan.

Sementara itu, kegiatan pelatihan tersebut mendapat respon positif dari warga sekitar. Salah satunya yaitu Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Taman Sare,Eko Susanto ia menyebut inovasi tersebut dapat menjadi terobosan baru untuk masyarakat desa.

“Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa telah melakukan sosialisasi tentang pembuatan pupuk organik menggunakan daun jati kering sebagai terobosan baru kepada masyarakat desa Taman Sare terutama para petani,” ujar Eko.

Dirinya mengungkapkan jika sebelumnya petani di Desa Taman Sare masih terbiasa dengan yang instan-instan. Dari badan penyuluhan pertanian juga sudah merencanakan untuk menggunakan bahan-bahan organik untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Acara sosialisasi pembuatan pupuk kompos organik dilaksanakan di kediaman Bapak Hanawi dan dipimpin oleh Bapak Iyud Naidi sebagai ketua kelompok tani Desa Taman Sare, serta dihadiri oleh petugas Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Taman Sare hingga beberapa kelompok tani Desa Taman Sare.

Sosialisasi tersebut diawali dengan penyampaian fungsi dan beberapa manfaat dari penggunaan pupuk kompos organik yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan pembuatan pupuk.

Adapun langkah pembuatannya yaitu, membuat larutan fermentasi dengan menggunakan air, EM4, dan gula merah. Kemudian mencacah daun jati menjadi bagian kecil-kecil kemudian menyemprotkan larutan fermentasi pada daun yang telah dicacah lalu aduk bahan-bahan tersebut hingga menjadi homogen. Dan memasukkannya ke dalam sebuah tong yang ditutup plastik dan diikat dengan kuat .Setelah itu, menunggu hasil fermentasi pupuk kompos tersebut selama 2-3 minggu hingga muncul tanda secara fisik bahwa pupuk kompos sudah matang dan siap untuk digunakan.

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kelompok tani desa Taman Sare, serta mampu mengurangi sampah daun kering sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar Desa Taman Sare, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Share This Article