Mahasiswa Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 9 Berhasil Bangun Fasilitas Desa

Redaksi By Redaksi
3 Min Read
Plang Terbaru Desa Kara Oleh Kelompok 9 Pengabdian Masyarakat UTM. Sumber foto: Amanda

SAMPANG, Suararakyat.id – Sebuah program yang penuh semangat dan kolaborasi telah berhasil dilaksanakan oleh kelompok mahasiswa yang sedang melakukan pengabdian masyarakat di Desa Kara, Torjun, Sampang, Madura. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan keamanan dan memperbaiki infrastruktur lokal, mahasiswa UTM sukses membangun dan memasang plang dusun yang baru, Sabtu (2/7/2023).

Selain itu, Mahasiswa Abdimas UTM juga memasang pagar SMP dan gugus depan yayasan As-Shiddiqi. Program ini bermula dari sebuah inisiatif dari mahasiswa pengabdian masyarakat UTM yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setempat. Pembangunan plang dusun tersebut bertujuan untuk petunjuk arah bagi pendatang di desa tersebut.

Bapak Muhdi dan Bapak Marqui, selaku Perangkat Desa Kara, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa pengabdian masyarakat UTM atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam membangun plang dusun, pagar dan juga gugus depan. 

“Terimakasih adik-adik mahasiswa atas inovasinya, Plang dusun ini sangat penting untuk informasi pejalan yang semakin ramai di desa ini, dan juga sebagai penunjukan arah yang sangat informatif bagi pendatang di desa Kara,” tuturnya.

Sementara itu, Amanda salah satu tim Abdimas UTM berharap dengan adanya Plang Dusun tersebut, masyarakat dapat merasakan lingkungan yang lebih nyaman serta mempermudah mobilitas warga dan mendorong penggunaan jalan yang lebih disiplin.

“Mahasiswa harus turun ke masyarakat untuk membantu permasalahan yang ada, kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif di tingkat lokal,” terang Amanda.

Ia juga menyampaikan adanya program ini juga memberikan dampak positif dalam pengembangan kemampuan mahasiswa pengabdian masyarakat UTM. Mahasiswa dapat belajar mengorganisir proyek, berkoordinasi dengan pihak terkait, dan menghadapi tantangan dalam merancang dan membangun infrastruktur lokal. 

“Pengalaman ini tidak hanya memperkuat keterampilan kami dalam bidang teknis, tetapi juga membentuk sikap tanggung jawab sosial dan kepedulian kami terhadap masyarakat,” ujarnya..

Dalam realisasi program tersebut mahasiswa yang tergabung dalam pengabdian masyarakat tersebut mengumpulkan dana dari sumbangan sukarela kelompok serta melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi yang paling strategis untuk memasang plang dusun dan juga gugus depan.

Adapun proses pembangunannya, mahasiswa pengabdian masyarakat UTM secara mandiri membuat kerangka dan struktur plang dusun maupun gugus depan dengan menggunakan material yang terjangkau dan ramah lingkungan. Dengan semangat gotong royong, mereka saling membantu dalam pekerjaan konstruksi, mulai dari pemotongan kayu, pengukuran presisi, hingga pemasangan finishing yang rapi. (Red)

Share This Article