BANGKALAN, Suararakyat.id – Gabungan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi demo di kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah terkait maraknya praktik pungutan liar (Pungli) seragam sekolah.
“Kami masih menemukan dan mendapatkan laporan wali murid tentang adanya dugaan pungli di sejumlah sekolah. Hal ini dinilai cukup memberatkan para wali murid,” ujar Ketua PC PMII Bangkalan, Syamsul Hadi, Selasa (31/10/2023).
Lebih lanjut Syamsul mengatakan jika Harga yang dipatok dinilai cukup fantastis yaitu Rp1,5. Dengan harga tersebut peserta didik hanya mendapatkan kain batik, kain rok, kaos kaki, kerudung, ikat pinggang dan baju olahraga. Sementara siswa harus menjahit sendiri.
“Kami meminta persoalan yang kami bawa harus disikapi agar cepat terselesaikan,” kata dia.
Sementara itu, hingga aksi demonstrasi tersebut selesai, Pj Bupati Arief Mulya Edie tidak menemui massa.
Asisten Pemerintahan Pemkab Bangkalan, Ismet Effendi mengatakan bahwa bapak Pj Bupati tidak ada di ruangan kerja. Sebab, yang bersangkutan sedang memiliki tugas kerja di Jakarta.
“Bapak Pj Bupati sedang ada tugas dari presiden. Sejak hari jumat sudah berangkat ke Jakarta,” tuturnya. (Red)