Sejarah telah memperlihatkan panggung eksis ideologi Marxisme pada dunia dan menembus jantung suatu ideologi negara.
Bahwa Marxisme adalah suatu ideologi yang besar, dan mempunyai doktrin yang kuat terhadap perkembangan zaman. Marxisme telah memberikan getaran terhadap dunia, oleh kelompok Marxisme dalam menciptakan negara tanpa kelas. Baik kelas ekonomi, politik, pendidikan hingga lainnya. Faham ini menginginkan peradaban sosial tanpa kelas elit, yang membedakan satu dengan yang lainnya.
Pada abad 19 seorang pemikir ahli filsafat Jerman sekaligus seorang yang melahirkan teori Marxisme, yaitu; Kalr Marx telah membius masyarakat pada masa itu untuk melawan kaum feodalisme dan kapitalisme. Setelah ajaran Marxisme berkembang dan membius intelektual muda di berbagai negara. Saat itu juga kaum Marxisme muda tumbuh di berbagai lapisan dunia.
Teori negara tanpa kelas dan konsep ekonomi tanpa kelas pada saat itu juga berkembang ke seluruh negara di dunia. Tapi Kalr Marx sendiri gagal dalam menerapkan teori tersebut terhadap keadaan sosial pada waktu itu. Revolusi yang pernah ia ciptakan dan kelompoknya yang melawan masyarakat kaum kapitalisme gagal, dalam menciptakan negara tanpa kelas di dalam perkembangan yang tanpa kelas di sosial.
Menurut Kalr Marx, ketertindasan manusia itu karna faktor ekonomi yang tidak sama di berbagai lapisan masyarakat, ekonomi yang tidak adil dan pendidikan tidak rata, dan konsep negara yang tidak adil terhadap masyarakatnya, atau kebijakan kerajaan yang tidak adil terhadap rakyatnya.
Sehingga terjadi penindasan terhadap manusia yang tidak berkuasa.
Pada dasarnya ketertindasan manusia itu faktor kediktatoran kaum feodalisme atau kapitalisme.
Di saat itu juga teori negara tanpa kelas hadir, sebagai jembatan masyarakat bawah dalam menggapai mimpi mereka, walau pada dasarnya mereka gagal.
Teori negara tanpa kelas ialah:
Pertama; teori yang menginginkan nilai ekonomi yang tidak di bedakan dengan lapisan masyarakat atas dan masyarakat bawah oleh suatu negara, “semua sama rata sama rasa”.
Kedua; konsep sosial dalam masyarakat harus benar-benar tidak ada perbedaan, yang membuat kesenjangan sosial. Dalam arti negara dalam memberikan kebijakan tidak harus timpang tindih, khususnya “penerapan ekonomi”.
Ketiga; sistem ekonomi di dalam negara tidak harus dimonopoli oleh kaum feodalisme atau kapitalisme.
Ekonomi harus di kelola bersama-sama oleh masyarakat.
Tidak ada suatu perbedaan terhadap.
Empat; negara tidak harus menjadi motor feodalisme atau kapitalisme untuk mencapai tujuannya. Negara harus independen dalam membawa masyarakat ke depannya, agar tidak terjadi ketimpangan sosial di dalam suatu negara.
Itulah sebabnya, Kalr Marx menentang konsep feodalisme dan kapitalisme di dalam suatu peradaban dunia kususnya di dalam suatu negara.
Dalam pandangan Kalr Marx, negara tanpa kelas akan tercapai itu dengan revolusi yang nyata dan kesadaran kelas masyarakat.
Di kutip dari buku; Teks Teks kunci filsafat MARX – Martin Suryajaya (peny.), Yogyakarta, Resist Book, 2016
(Rosy).