Oleh : Slamet Ariyadi (Anggota DPR-RI Fraksi PAN Dapil Jatim XI Madura)
Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Hal itu tertuang dalam Kepres RI Nomor 153 Tahun 1967 tentang ditetapkannya tanggal 1 Oktober sebagai peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Dalam sejarahnya, Hari Kesaktian Pancasila merupakan buah dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Ideologi Bangsa. Hal ini tak lepas kaitannya dengan tragedi kelam yang dikenal dengan istilah G30S/PKI pada tanggal 30 September 1965.
Bangsa Indonesia setiap tanggal 30 September akan mengibarkan bendera setengah tiang, lalu pada tanggal 1 Oktober bendera Merah Putih dikibarkan dengan penuh sebagai bentuk penghormatan kepada 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD yang gugur dalam aksi G30S/PKI.
Sebagaimana yang pernah dilontarkan oleh Bung Karno, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Senada dengan itu sejarawan Italia, Benedetto Croce, mengatakan jika sejarah ditulis untuk orang hidup, bukan untuk orang yang sudah mati.
Catatan kelam yang menyisakan luka batin bangsa tentunya harus menjadi pembelajaran berharga bagi setiap generasi yang lahir dari Rahim Ibu Pertiwi. Mengingat proporsi generasi Milenial sebanyak 25,87 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Angka tersebut bukanlah angka yang sedikit bagi generasi yang berada dalam rentang usia produktif. Keberadaan generasi milenial tentunya menjadi bagian penting untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum penting bagi generasi milenial untuk meningkatkan rasa nasionalismenya. Di pundak merekalah Ideologi Pancasila dititipkan, dengan kata lain Kesaktian Pancasila memiliki makna bahwa Pancasila menjadi bagian penting dari pedoman dan pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
Hal mendasar yang harus disadari dan dimiliki oleh para generasi milenial agar Kesaktian Pancasila tetap tertancap lekat dalam diri pribadi masing-masing ialah dengan cara bernalar kritis dan kreatif.
Namun jangan sampai lupa untuk memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dalam hidup berkebinekaan. Di samping itu, semangat gotong royong harus tetap menyala dalam diri generasi milenial.
Agar Kesaktian Pancasila dapat dijaga dan dirawat oleh generasi milenial ialah dengan cara menjadikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman hidup dengan mengedepankan toleransi.