Menilik Baju adat Sampang dan Ciri Khasnya yang Menarik

Redaksi By Redaksi
3 Min Read

SAMPANG, Suararakyat.id – Busana Adat merupakan sebuah kostum yang mengekspresikan identitas, yang biasanya dikaitkan dengan wilayah geografis atau periode waktu dalam sejarah.

Setelah menunggu 399 tahun lamanya, akhirnya kabupaten Sampang resmi launching baju adat tepat di hari jadi Sampang yang ke -399.Hal itu dilaunching langsung oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi di Pendopo Trunojoyo. Sabtu (17/12/2022) malam.

H. Slamet Junaidi selaku Bupati Sampang menegaskan, busana adat Kabupaten Sampang ini diresmikan sebagai upaya membranding dan memperkenalkan ciri khas Kabupaten Sampang melalui adat dan kebudayaan lokal.

“Baju adat ini, adalah salah satu upaya kami untuk membranding Kabupaten Sampang. Agar para pelancong yang datang ke Kabupaten Sampang bisa mengingatnya dengan membawa kenangan Baju adat ini,” paparnya.

Dalam hal ini, terdapat beberapa baju adat yang di Launching antara lain :

  1. Rashogan Cakraningrat

Busana Beskap berbahan bludru hitam pekat dengan sulaman emas, dipadukan dengan bawahan batik motif seser. Kemudian menggunakan pin cakraningrat dan penutup kepala odheng model Tongkosan, serta slop bludru hitam sebagai alas kaki dikenakan oleh Bupati dan Wakil Bupati.

Sementara istri Bupati dan istri Wakil Bupati mengenakan setelan baju dan alas kaki yang serupa dengan kerah kartini, dikombinasikan ornamen bros bermotif kupu-kupu. Riasan rambut ghellung pale’ katopak dengan bunga sekar mellok di kanan dan kirinya.

2. Rasoghan Mangkubumi

Setelan ini merupakan busana yang dikenakan oleh Forkopimda dan Pejabat Eselon II. Beskap berbahan wall dengan kancing emas berjumlah ganjil memakai pin Cakraningrat, setelan bawah batik motif seser, odheng tongkosan dan selop hitam berbahan polos.

Sementara ibu-ibu mengenakan kebaya hitam bludru hitam pekat, model krah kartini klasik dengan ornamen emas dan bawahan batik seser motif soga, memakai bros emas bermotif melati dengan alas kaki selop hitam, dan riasan rambut ghellung pale’ katopak dengan bunga sekar mellok di sebelah kanan.

3. Rashoghan Pongghaba

Model baju beskap hitam berkerah tegak, dengan ornamen list berwarna silver dengan kancing berjumlah ganjil, serta odheng model peredhen yang digunakan oleh pegawai laki laki.

Sementara bagi pegawai perempuan mengenakan kebaya berbahan bludru hitam pekat dan bros bulat berwarna silver. Baik laki-laki maupun perempuan mengenakan sandal selop hitam serta bawahan batik motif ombak berwarna merah soga.

4. Rashoghan Maghersareh

Baju atasan pesak sebagai kardigan, dan kaos bercorak merah putih bergaris melintang dengan celana hitam gombor, menggunakan ikat pinggang kulit berwarna hitam. Riasan kepala mengenakan odheng tapoghen dan alas kaki sandal kulit bagi masyarakat laki-laki.

Untuk perempuan mengenakan kebaya hitam berbahan brokat tanpa beff, dinar susun tiga sebagai pin, ghellung senthe’lan, bawahan kain batik Sampang dengan motif kembang jati, kon-sokon, daun perreng, ajem panjilaras dengan warna merah soga, serta alas kaki yang tidak tertutup. (Red)

Share This Article