Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga: Transformasi Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi oleh Mahasiswa Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 40

Redaksi By Redaksi
3 Min Read

PAMEKASAN,Suararakyat.id – Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 40 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang didampingi Yoharwan Dwi Sudarto, S.Hum., M.Pd selaku dosen pembimbing lapangan menyelenggarakan acara sosialisasi terkait daur ulang minyak jelantah. Acara ini berlangsung di Balai Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Kamis, (11/1/2024).

Acara dihadiri kurang lebih 60 ibu-ibu PKK serta warga desa Lembung. Sosialisasi ini dipresentasikan oleh Monika Maylinda, Dini Febriani, dan Iwang Ilham Nurcahyo sebagai perwakilan dari mahasiswa KKN-T kelompok 40 Universitas Trunojoyo Madura. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu program kerja di Desa Lembung, 

Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas yang sudah digunakan berulang kali untuk memasak. Kendati dapat digunakan berulang kali, minyak jelantah sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 kali pemakaian karena dapat berdampak negatif bagi kesehatan. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN-T UTM 2023 Desa Lembung mengajak masyarakat setempat untuk mendaur ulang minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Mereka mensosialisasikan konsep ekonomi sirkular kepada masyarakat setempat terutama pada  ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain melalui sesi diskusi interaktif mahasiswa KKN-T juga melakukan demonstrasi secara langsung bagaimana cara membuat lilin dari minyak jelantah.

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah atau menggunakan minyak bekas menjadi kreasi lilin yang dapat mengurangi limbah, menciptakan produk ramah lingkungan, memberikan sumber penghasilan tambahan. Acara ini didesain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang minyak bekas sebagai langkah konkrit dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah antara lain minyak jelantah, stearin (pengeras lilin), sumbu lilin, dan essential oil, gelas kaca. Alat-alat yang digunakan juga cukup sederhana, yaitu peralatan dapur seperti kompor, panci, sendok, dan lidi (untuk penyangga sumbu).

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Lembung. Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan terlihat antusias dan senang belajar membuat lilin aromaterapi. Mereka juga berharap, dapat mempraktikkan ilmu baru yang didapatkan dari mahasiswa KKN-T UTM agar dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Acara ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa ini, karena ini juga pertama kalinya sosialisasi perihal penggunaan minyak jelantah di desa ini. Para ibu-ibu jadi paham perihal batas penggunaan minyak goreng dan bagaimana harus mendaur ulang kembali minyak goreng yang sudah digunakan. Selain itu kegiatan ini juga memberikan ide baru untuk menambah penghasilan ibu-ibu” ujar Ibu Afandi selaku anggota dari PKK.

Share This Article