Pidato Hari Konstitusi Ketua MPR RI: Ekonomi yang di Gagas Pendiri Bangsa Bukanlah Ekonomi Kapitalis

Redaksi
By Redaksi
2 Min Read
Slamet Ariyadi mengahadiri sidang tahunan MPR RI

NASIONAL, Suararakyat.id – Pada Hari Kontitusi Indonesia 18 Agustus, yang bisa di bilang hari Bangsa Indonesia. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam pidatonya menyinggung “bangsa yang mental kuli” di Hari Peringatan Hari Konstitusi Indonesia.

Dikutip oleh Suara Rakyat Dari kanal YouTube resmi MPR Bambang Soesatyo dalam pidatonya, dia menyebutkan sebagai negara kepulauan yang menjadi jalur perdagangan dunia dan letak geografis yang strategis, sumber alam yang mumpuni, ekonomi maritim dan kelautan yang tak terhingga.

“untuk itu kita harus mampu mempertahankan warisan itu, dan menjadikan Kontitusi sebagai landasan kemajuan ekonomi bangsa, serta belajar, mengerti logika negara yang lebih maju, dan sistem yang di rancang oleh pendiri bangsa bukanlah sistem Kapitalis” Terangnya.

Slamet Ariyadi Legislator asal Madura, yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut juga menuturkan, bahwa Kemerdekaan sejatinya merdeka dari segala bentuk penekanan baik langsung maupun tidak langsung. Baik secara ekonomi, politik maupun budaya.

“kita harus tetap saling berangkulan serta tidak terpecah belah oleh kepentingan- kepentingan golongan semata, sebab Indonesia merupakan negara kesatuan yang dilatari oleh Bhinneka Tunggal Ika,”Tegasnya.

Tak hanya itu, negara Indonesia tak boleh hanya menjadi negara penghasil sumber bahan baku murah oleh negara Kapitalis.

“Sistem ekonomi Pancasila yang diwariskan pendiri bangsa, hanya bisa dijalankan secara penuh dan konsisten, bilamana Indonesia memiliki apa yang disebut Presiden Soekarno sebagai ‘kemampuan untuk berdiri di atas kakinya sendiri’,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Kamis (18/8).

Bamsoet juga menyinggung kembali pesan Presiden Soekarno yang meminta masyarakat dan segenap pimpinan Indonesia tak menjadikan Indonesia sebagai ‘bangsa kuli’ dan kuli dari bangsa lain.

Selain menyinggung pesan Soekarno, Bamsoet juga menyebut pesan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang meminta jangan bersikap inlander ketika berhadapan dengan bangsa lain.

“Presiden Soekarno berpesan, bangsa Indonesia jangan mau menjadi ‘bangsa kuli’ dan menjadi ‘kuli bangsa-bangsa lain’. Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan pernah menyampaikan, kita tidak boleh menjadi bangsa yang masih bermental ‘inlander’dan bersikap ‘inferior’ ketika berhadapan dengan bangsa lain,” tuturnya. (Rosy)

Share This Article