BANGKALAN, Suararakyat.id – Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar bekerjasama dengan Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam (PSDA) dan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura melakukan pelepasan sebanyak 71.026 Benih Bening Lobster, Rabu (19/7/2023).
Pelepasan benih bening lobster (BBL) jenis Panulirus spp. merupakan hasil sitaan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya. Pelepasliaran BBL dengan kisaran panjang 2.5-3 cm dilaksanakan di perairan Kabupaten Bangkalan dengan titik koordinat 6O58’54.4”S 112O43’13.8”E Desa Ujung Piring.
Turut serta menyaksikan pelepasliaran BBL dengan jumlah 71.026 ini adalah pihak Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya 1, Satgaspam Bandara Internasional Juanda, POMAL, Lanudal Juanda, AVSEC Juanda, dan Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangkalan.
Hery Susanto, Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangkalan dan Mahasiswa Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam menuturkan bahwa pelepasliaran benih bening lobster mutiara dan lobster pasir setara 8,9 Miliar ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam melindungi sumberdaya perikanan.
“Kami bekerja sama dengan prodi MSP UTM, Pelepasan lobster ini sebagai bentuk konsistensi pemerintah dalam melindungi sumberdaya perikanan,” ujar Hery.
Selanjutnya Dr. Haryo Triajie dan AB. Chandra, M. Si dari MSP UTM yang mengikuti kegiatan secara langsung mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi di sekitar Karang Tempe peninggalan Belanda di perairan Ujung Piring tempat pelepasliaran dirasa sudah tepat untuk habitat benur lobster.
“Waktu yang sangat terbatas dan kondisi air surut di sore hari juga menjadi alasan pemilihan lokasi ini,” tutur Dr. Akhmad Farid pakar Pengelolaan Sumberdaya Perikanan UTM.
Sementara itu, benih bening lobster sitaan Bandara Internasional Juanda ini direncanakan akan diekspor ke Vietnam.
“Harapannya semoga kedepan tidak terulang lagi penyelundupan benur dengan status dilindungi dari perairan Indonesia,” pungkasnya.