Sebanyak 2.400 Sapi terpapar virus PMK, di Sampang

Redaksi
By Redaksi
2 Min Read
potret hewan ternak sapi milik warga. (foto: dok.suararakyat.id)

SAMPANG, suararakyat.Id – Meluasnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi di Sampang mengakibatkan sebanyak tujuh sapi milik peternak mati.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Sampang, melalui Kepala Bidang Peternakan Gunawan, menyebutkan data perhari ini sebanyak 2.400 sapi terpapar virus PMK. Paparan itu, tersebar di 14 Kecamatan.

Gunawan mengatakan, wabah PMK ini mendadak menyerang hewan sapi. Sehingga membuat kami tidak menyediakan obat-obatan, dan kami menyarankan peternak agar membeli obat itu.

“Sebenarnya inilah kendala kami, petugas membeli sendiri yang kemudian dibebankan pada peternak,” ucapnya saat dihubungi melalui telepon pribadinya, Jumat, (10/6/2022).

Selain itu, Gunawan tidak bisa menyebutkan kisaran biaya pengobatan. Sebab, obat yang disediakan petugas banyak macam merek dan jenis yang di suntikan pada sapi.

“Obat itu tidak semerta-merta langsung disuntikkan pada sapi, karena tak semua yang terjangkit PMK itu sama, kadang hanya panas adapula cuma keluar klinis,” paparnya.

Bahkan, biaya operasional petugas kata Gunawan untuk mengobati sapi yang terjangkit PMK juga dibebankan pada peternak. Sebab, dirinya mengakui bahwa di Dinas Pertanian tidak ada anggaran operasional.

“Untuk biaya operasional petugas tergantung jarak tempuh yang dikunjungi oleh petugas,” tambahnya.

Gunawan menyarankan, bagi para peternak jika sapinya sudah tidak nafsu makan atau keluar klinis secepatnya melapor petugas agar segera ditangani.

“Perlu digaris bawahi, kami petugas tidak mengharuskan tapi jika butuh tindakan dari petugas kami selalu siap dan sekarang banyak peternak menggunakan jamu tradisional,” pungkasnya.

Dehri salah satu peternak sapi di Desa Gunung Maddah, mengharap semoga wabah PMK ini segera mungkin cepat berakhir. Mungkin ini merupakan ujian dari Allah SWT, supaya kita semua tambah mendekatkan diri kepada penciptanya, timpalnya sambil tersenyum.(bhr).

Share This Article