Tim Pengabdian Masyarakat Kelompok 24 UTM, Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Pupuk Organic Cair (POC) untuk Pemberdayaan Kelompok Petani Guna Mendukung Pertanian Berkelanjutan

Redaksi By Redaksi
4 Min Read

PAMEKASAN, Suararakyat.id – Mahasiswa KKN-T Universitas Trunojoyo Madura kelompok 24 yang dibimbing oleh Dosen Pengawas Lapang (DPL) Dr. Moh. Imron Mustajib, S.T., M.T mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Pupuk Organik Cair dengan tema “Pemberdayaan Kelompok Petani melalui Pelatihan Pupuk Organik Cair Guna Mendukung Pertanian Berkelanjutan”.  Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Jumat sampai Sabtu, (14-15 Juli 2023).  

Nanda Amalia Putri, sebagai penanggung jawab program menjelaskan, tujuan dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut adalah untuk menjawab permasalahan petani terkait permasalahan kesuburan tanah. 

“Dari survey yang saya lakukan bersama tim, masih banyak petani yang sangat bergantung pada pupuk anorganik, sehingga kesuburan tanah di desa Tanjung mulai menurun akibat penggunaan pupuk anorganik tersebut yang terus menerus. Selain itu, para petani jika kehabisan pupuk anorganik tidak mau beralih ke pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman,” ujar Nanda.

Melihat keadaan tersebut Nanda bersama Tim memberikan pemahaman tentang akibat atau efek dari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan mengenalkan pupuk organik cair yang merupakan solusi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan guna mencapai pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pupuk Organik Cair yang diadakan selama 2 hari, turut dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung bapak Zabur, S.Pd.I., Kepala Kecamatan Pademawu bapak Junaedi, S.Pd., M.M. dan PPL Dinas Pertanian yaitu Ibu Intan Pratiwi.

“Sekarang sudah banyak diluar Madura bahkan di luar Jawa yang menerapkan sistem pertanian organik yang tidak ada sama sekali input bahan kimia. Harapan saya dengan adanya sosialisasi dan pelatihan yang diadakan ini mampu membuka mata hati masyarakat Desa Tanjung untuk mulai menerapkan sistem pertanian organik. Guna membangun pertanian yang berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan” ujar Intan Pratiwi selaku PPL Dinas Pertanian. 

Mahasiswa UTM kelompok 24 menjelaskan dampak negatif atau akibat dari penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, pengertian pupuk organik khususnya pupuk organik cair, manfaat pupuk organik cair dan tahapan-tahapan dalam mengaplikasikan pupuk organik cair. Mereka ditemani dengan 3 Dosen Fakultas Pertanian yaitu Ir. Slamet Supriyadi, M.Si., Fahmi Arief Rahman, S.P., M.Si dan Erick Yuhardi, S.P., M.P. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan tentang tahapan-tahapan dalam mengaplikasikan pupuk organik cair. Mahasiswa KKN-T kelompok 24 juga membuktikan contoh nyata dengan memperlihatkan alat pendeteksi kesuburan tanah yang merupakan Teknologi Tepat Guna. 

Kegiatan tersebut mendapat respon yang sangat positif dari kelompok petani Desa Tanjung. Dengan adanya pupuk organik cair, para petani bisa mengombinasikan pupuk anorganik dengan pupuk organik cair untuk meningkatkan produktivitas tanah.

“Penggunaan pupuk anorganik dikombinasikan dengan pupuk organik yang tepat akan menghasilkan kualitas dan kuantitas panen yang lebih baik, kombinasi ini nantinya juga produktif untuk mempertahankan kesuburan tanah” imbuh Nanda. 

Kepala Desa Tanjung beserta jajarannya dan Mahasiswa KKN-T Universitas Trunojoyo Madura kelompok 24 berharap, adanya program Sosialisasi dan Pelatihan ini menjadi langkah awal perubahan sistem pertanian di Desa Tanjung untuk menuju sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Share This Article