SUMENEP, Suararakyat.id – Salah satu perayaan yang dilaksanakan dengan meriah oleh warga Sumenep adalah Rokat tase’ atau petik laut. Tradisi ini sebagai simbol rasa syukur atas melimpahnya hasil laut yang mereka dapatkan.
Tak hanya itu, tradisi yang sudah turun-temurun dilakukan ini sebagai bentuk permohonan atas berlanjutnya berkah rezeki untuk tahun-tahun yang akan datang dan keselamatan bagi para nelayan.
“Ini bentuk rasa syukur para nelayan terhadap rezeki yang melimpah dari hasil laut,” ucap Hamdan, salah seorang warga di Desa Pnggirpapas, Kecamatan Kalianget, Sumenep Selasa (4/7/2023).
Dalam ritual Petik Laut, nelayan dan warga terlihat antusias mengikuti pawai perahu hias milik nelayan ke tengah laut untuk melarung sesajen yang terbuat dari pohon pisang menyerupai perahu dan diisi kepala kambing, kembang tujuh rupa, dan ayam berwarna hitam.
Setelah tiba di tengah laut, seluruh perahu nelayan berkeliling membentuk bulat sembari merebut air laut di areal sesajen dilepas dengan harapan dijauhkan dari malapetaka.
“Biar selamet, buang sial, banyak rezeki, Mbak,” ujar Hayati sambil menggendong anaknya yang masih balita.
Menariknya, pada malam harinya ada kegiatan pembacaan “Macopat“ yaitu sebuah cerita dan kisah Nabi Muhammad SAW dengan teks Jawa dan diterjemahkan kedalam bahasa Madura dengan nada yang unik dan khas. Sedangkan, pada puncak acara Petik Laut, warga dihibur dengan menggelar kesenian khas ludruk. (Red)