NASIONAL, Suararakyat.id – Pagelaran Acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ke-2 resmi dibuka di Auditorium Kampus III UIN Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (23/11/2022).
Kemudian, konferensi dilanjutkan dengan pelaksanaan kongres yang akan berlangsung di pondok pesantren Hasyim Asy’ari, Jepara, Jawa Tengah, pada 24-26 November 2022.
Ketua Majelis Musyawarah KUPI, Badriyah Fayumi, mengatakan dipilihnya tempat pesantren dan perguruan tinggi karena dua tempat itu menjadi wajah pertama dalam menciptakan kader ulama. Menurutnya, kampus dan pesantren adalah ruang hikmah utama bagi para ulama perempuan dengan mengisi pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat.
“pesantren mewakili tradisi keilmuan islam yang berbasis turos, belajar secara urut sampai khatam. Sedangkan kampus mewakili tradisi keilmuan islam yang melihat suatu persoalan secara tematik, komprehensif dengan pendekatan multidisipliner,” kata Badriyah pembukaan acara, Rabu (23/11/2022).
Badriyah memyampaikan, salah satu isu penting yang mejadi fokus KUPI II dalam konferensi internasional ini adalah merumuskan tentang masa depan Islam.
Senada dengan itu, Gus Taj Yasin, wakil gubernur Jawa Tengah juga menyampaikan bahwa KUPI tidak hanya berbicara tentang perempuan, tetapi tentang toleransi.
“KUPI tidak hanya bicara perempuan, tapi KUPI berbicara bagaiamana toleransi dan keragaman harus terwujud” tuturnya.
Adapun lima isu krusial yang menjadi bahasan utama dalam KUPI II yakni :
- peran perempuan dalam merawat bangsa dari ekstremisme;
- pengelolaan dan pengolahan sampah rumah tangga untuk keberlanjutan lingkungan;
- perlindungan perempuan dari bahaya pemaksaan perkawinan;
- perlindungan jiwa perempuan dari bahaya kehamilan akibat perkosaan;
- Perlindungan perempuan dari bahaya tindak pemotongan dan pelukaan genetalia perempuan.
Tercatat, dalam kongres terdapat sekitar 400 orang dari 31 negara hadir secara fisik pada acara konferensi internasional KUPI di Auditorium UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah. (Red)