SUMENEP, Suararakyat.id – Pengabdian masyarakat Universitas Trunojoyo Madura kelompok 65 dengan dosen pembimbing Drs. Ec. Makhmud Zulkifli, M.Si mengadakan pelatihan membatik sibori yang bertempat di Desa Bluto, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Kamis (6/7/2023).
Kegiatan pelatihan membatik sibori tersebut dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Bluto. Tujuannya, untuk meningkatkan kreativitas dalam pemanfaatan kain menggunakan pakaian yang sudah tidak digunakan sehingga memiliki nilai jual.
Salah satu anggota pengabdian masyarakat kelompok 65, Nella mengatakan untuk membuat batik sibori dapat menggabungkan dua cara yaitu mengikat dan mencelupkan kain. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pelatihan ini dapat dengan mudah dicari seperti kain mori, karet, dan pewarna kain. Selain kain bori, dapat digantikan dengan kain ataupun pakaian lain.
“Teknik membuat batik sibori sederhana dan mudah dilakukan, hal ini untuk meningkatkan nilai jual pakaian bekas, sehingga menjadi sumber pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, tahapan dalam pembuatan batik sibori yaitu membuat pola dengan melipat kain sesuai yang diinginkan. Kemudian diikat menggunakan karet dengan kencang. Hal ini bertujuan agar warna mengikuti pola yang telah dibuat. Selanjutnya, kain dicelupkan pada pewarna dan tahap terakhir kain dijemur untuk dikeringkan.
Kegiatan tersebut diikuti antusias ibu-ibu PKK Desa Bluto . “Pelatihan ini sangat bermanfaat dan mudah diterapkan, sehingga dapat dipraktekkan lagi ke sekolah dasar tempat saya mengajar” ucap salah satu anggota PKK sekaligus yang berprofesi sebagai guru di sekolah dasar.
Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan inovasi bagi ibu-ibu PKK untuk dapat memanfaatkan kain atau barang yang sebenarnya masih memiliki nilai guna dan juga dapat bernilai ekonomis serta dapat memberikan penghasilan tambahan karena memiliki nilai jual.