SAMPANG, Suararakyat.id – Mahasiswa Kelompok KKN 13 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk kompos organik dari limbah rumah tangga di Dusun Serean, Desa Kramat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Minggu, (14/7/2024). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan udara dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.
Acara sosialisasi yang berlangsung lancar ini dihadiri oleh sekitar 25 peserta, yang terdiri dari ibu rumah tangga dan para petani setempat. Mereka antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan, mulai dari pemaparan materi hingga praktek langsung pembuatan kompos.
Salah satu warga yang mengikuti sosialisasi, Ibu Mawed, menyatakan, “Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa limbah rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat. Sekarang, saya jadi lebih paham bagaimana cara mengurangi sampah di rumah sekaligus membuat pupuk untuk tanaman di kebun saya. Terima kasih kepada adik-adik KKN yang sudah berbagi ilmu dengan kami.” Ucap bu Mawed.

Pembuatan kompos dari limbah rumah tangga memiliki banyak manfaat, antara lain mengurangi sampah limbah organik di lingkungan, mengurangi pencemaran lingkungan, dan memiliki nilai ekonomis apabila dikembangkan dalam industri pembuatan pupuk kompos.
Dosen pembimbing lapangan dari Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Prasetyono, S.E., M.Si., Ak., juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.
“Saya sangat mendukung kegiatan sosialisasi ini karena memiliki dampak positif yang besar bagi masyarakat. Selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga juga bisa menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat.” ujar Dr. Prasetyono, S.E., M.Si., Ak.
Dengan adanya sosialisasi ini, kelompok KKN-13 UTM berharap masyarakat Dusun Serean semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga yang baik dan dapat memanfaatkan limbah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan ekonomi mereka. (red)