Mahasiswa KKN-27 UTM Sosialisasi Pembuatan Batik Ecoprint dan Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah

Redaksi By Redaksi
4 Min Read

PAMEKASAN, Suararakyat.id – Mahasiswa KKN Kelompok 27 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), melaksanakan kegiatan membatik ecoprint serta pembuatan lilin aromaterapi di balai Desa Cenlecen, Pakong, Pamekasan. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 16.00 -17.20 WIB, Sabtu (27/7/2024). Kegiatan tersebut ditujukan untuk ibu PKK di Desa Cenlecen.

Kegiatan sosialisasi ini disambut positif oleh warga setempat. Hal ini karena di Desa Cenlecen terdapat potensi alam yang mendukung dan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan batik ecoprint, serta belum adanya pengolahan limbah minyak jelantah oleh Masyarakat setempat. 

Melihat potensi tersebut, tim mahasiswa KKN  Kelompok 27  UTM menginisiasi kegiatan ini dengan alasan pembuatannya yang tergolong mudah untuk dilakukan dan tergolong sederhana, namun hasilnya dapat dijadikan potensi produk UMKM di Desa Cenlecen.

Sementara itu, lilin aromaterapi merupakan salah satu alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan) dan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar seperti anti serangga, pengobatan alternatif, penghias, dan pengharum ruangan. Pemilihan bahan utama juga karena belum adanya pengolahan limbah minyak jelantah rumah tangga.

Kegiatan tersebut dimulai dari pembuatan lilin aromaterapi terlebih dahulu dengan menyiapkan bahan seperti minyak jelantah, bubuk lilin, minyak aromaterapi, pewarna, gelas kaca, tusuk gigi dan sumbu. Selanjutnya, alat yang digunakan yaitu panci untuk melarutkan bubuk lilin dan minyak, centong sayur, dan kompor. 

Dalam pembuatannya, ibu-ibu PKK juga dijelaskan untuk tata cara pembuatan serta nama bahan yang digunakan. Pertama-tama, panaskan minyak jelantah dengan api sedang. Kemudian masukkan stearin ke dalam minyak dengan perbandingan minyak dan parafin 1:2 secara perlahan dan aduk hingga larut. Setelah larut, masukkan pewarna krayon bekas secukupnya ke dalam panci dan aduk hingga krayon larut. Ketika semuanya larut, matikan kompor dan tambahkan essential oil secukupnya dan aduk hingga tercampur. Jika sudah tercampur maka matikan kompor dan tunggu sebentar hingga dingin. Setelah sedikit dingin, tuangkan larutan lilin ke dalam wadah yang sudah diberi sumbu. Kemudian, tunggu hingga lilin mengeras dan lilin aromaterapi siap digunakan.

Selanjutnya yaitu kegiatan pembuatan batik ecoprint yang dilakukan pada media kain jenis blacu yang sudah disediakan oleh kelompok KKN. Selain itu, disediakan alat dan bahan lain seperti ember, tawas, dan plastik. Sementara ibu-ibu PKK hanya perlu membawa ulekan untuk alat pemukul. Lalu untuk daunnya diperoleh dari lingkungan sekitar. Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang digunakan untuk batik ecoprint, diantaranya daun jati, daun sirih, daun pohpohan, daun miana, daun pepaya, dll.

Ecoprint merupakan teknik cetak dengan menggunakan bahan alami. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna yang dapat terserap pada media tertentu. Dalam pembuatan ecoprint terdapat dua jenis teknik,  yaitu ponding atau pembuatan dengan cara dipukul, atau bisa juga dengan teknik steaming dengan cara dikukus.

Dalam kegiatan ini menggunakan teknik pounding atau dipukul, ibu-ibu PKK dijelaskan secara rinci mengenai ecoprint serta cara pembuatannya. Untuk membuat kain berwarna dengan pewarna alami dari daun atau bunga, diperlukan beberapa alat dan bahan. Siapkan kain katun berwarna putih, plastik, palu atau ulekan, beberapa jenis daun atau bunga yang masih segar, tawas, sendok, dan ember. 

Langkah pertama, bentangkan kain putih dan tempelkan daun atau bunga pada kain sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Selanjutnya, lapisi daun dan bunga dengan plastik, lalu pukul-pukul dengan palu atau ulekan hingga warnanya menempel pada kain. Setelah itu, angkat secara perlahan daun dan bunga dari kain. Jemur kain tersebut hingga kering. Setelah kering, rendam kain dalam air yang telah dicampur dengan tawas, kemudian jemur kembali hingga benar-benar kering. Hasilnya adalah kain berwarna alami yang indah.

Share This Article