Pernahkah kamu takut gagal?
Atau pernahkah kamu dihadapkan beberapa pilihan yang sangat sulit untuk kamu memilih diantaranya? Dan kamu menyesal atas pilihan yang kamu buat?
Sangat mudah memang menyalahkan diri sendiri setelah menyadari setiap kesalahan yang kita buat.
Rasa bersalah yang sering menghantui dan sesal yang sulit termaafkan. Belum lagi rasa kecewa yang menginap berkepanjangan dan Ribuan “harusnya”, dan “kalau saja” secara bergantian muncul berseliweran di benak kita, sambil membayangkan punya kuasa untuk memutar waktu. Membayangkan suatu hal yang tidak mungkin bisa kita replay kembali.
Dari kegagalan kita bisa intropeksi diri, apa yang membuat kita berada di posisi saat ini. Bukankah setiap kejadian pasti ada hikmahnya? Makna dari merayakan kegagalan sejatinya adalah tidak larut dalam kesedihan namun justru mulai memahami apa yang menjadi faktor pendukung kegagalan tersebut.
Pada kenyataannya kita memang perlu menikmati situasi saat kita terjatuh dan seakan tidak bisa bangkit lagi, dan mengambil waktu sejenak untuk kemudian kembali berlari.
Seperti halnya atlet ia membutuhkan waktu yang cukup untuk memulai langkah pertamanya untuk berlari sekuat tenaga. tidak satu pun dari mereka menoleh ke belakang terlalu lama dan meratapi langkah-langkah yang telah tertinggal di sana. kegagalan pada akhirnya merupakan sebuah proses penting dalam perjalanan dan pertumbuhan hidup seseorang. Kegagalan adalah Guru Rasa Syukur dan latihan menimbang risiko dengan benar.
Ada banyak orang yang tidak mau mengambil risiko karena kemampuannya yang sangat kurang dalam menimbang risiko. Kegagalan bisa mengajarkan kita tentang betapa risiko yang terlihat sperti sangat berbahaya ternyata tak seberbahaya tampaknya. Kita bahkan mendapat pelajaran berharga tentang bagaimana bisa menjadi lebih akurat dalam menakar risiko.
Aku pernah membaca dari salah satu postingan akun @satupersenofficial bahwa setiap keputusan yang kita ambil tidak harus diberi label benar atau salah. Karena kamu membuat pilihan yang diyakini paling baik berdasarkan fakta yang kamu punya saat itu. Jika di masa depan kamu menemukan fakta baru yang dapat mengubah pikiranmu, bukan berarti kamu telah gagal atau membuat keputusan yang “buruk”, justru itulah pembelajaran yang tidak akan kamu dapatkan dari siapapun. Kecuali dirimu.
Kebanyakan orang akan terus mengingat kejadian yang membuat kita jatuh, padahal seharusnya hikmah dari kejadian itulah yang harus kira ingat-ingat terus. Seorang teman pernah berkata, saat mengalami kejadian buruk dalam hidup “Ambillah hikmahnya, lupakan kejadiannya”. Bukan sebaliknya. Melupakan hikmah dan mengingat-ngingat peristiwa tersebut sehingga menghambat langkah kita dan terjebak pada masa lalu.
Nggak ada satu detik pun dalam hidup ini di mana kita tidak harus mengambil keputusan. Mulai dari memutuskan sate atau bakso, pilihan jurusan kuliah dan karir, sampai keputusan untuk menjomblo atau hidup dengan pasangan.
Pasti kamu pernah kan buat keputusan yang kamu sesali? Sama! Tapi jangan kelamaan disesali dan malah jadi overthinking yang tak berkesudahan. Ingat Waktu kalau sudah hilang, nggak bisa dicari lagi, meskipun hanya satu detik”. Kegagalan juga patut kita rayakan.
Selamat merayakan kegagalan……. (Sol).