BANGKALAN, Suararakyat.id – Tim PKM RE yang beranggotakan Devi Nur Fadilah, Riski Aysah Putri, Dhea Aprilliya Zaliyanti, Abdul Wahab dan dibimbing oleh Dr. Diana Nurus Sholehah, S.Farm., Apt., M.Si. mengembangkan inovasi berupa nanopartikel berbahan daun kelor dan jerami padi.
Nanopartikel tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengoptimalkan kegiatan budidaya di lahan salin, terutamanya daerah Madura, sehingga budidaya tanaman yang dilakukan dapat dilakukan secara optimal.
Melimpahnya kelor dan jerami padi yang ada di daerah Bangkalan, tetapi kurang dimanfaatkan menjadi alasan Tim PKM RE UTM untuk memanfaatkannya menjadi nanopartikel. Kedua bahan tersebut dipercaya memiliki kandungan nutrisi yang tinggi untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Daun kelor kaya akan zeatin, sitokinin, askorbat, fenolik dan mineral seperti Ca, K dan Fe yang dapat memicu pertumbuhan tanaman,sementara jerami padi banyak mengandung silika. Sehingga adanya kombinasi kedua bahan tersebut, dinilai efektif digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan di lahan salin, atau lahan yang memiliki kandungan kadar garam yang tinggi, khususnya lahan yang ada di Madura.
“Ide tersebut dibuat karena saya miris melihat para petani disini yang sulit ketika melakukan kegiatan bercocok tanam dan produksi yang dihasilkan rendah,” Ujar Devi Nur Fadilah.
Kondisi Madura yang banyak memiliki kendala, salah satunya tingkat salinitas yang tinggi atau memiliki kadar garam tinggi dalam tanah membuat Tim yang bernama Monafosa ini, menciptakan inovasi tersebut.
Tim PKM RE UTM berharap inovasi tersebut dapat berkelanjutan, sehingga memudahkan para petani disini untuk melakukan kegiatan bercocok tanam.