PCNU Sumenep Tebar Manfaat dengan Program Bedah Rumah di Harlah Ke-101 NU

3 Min Read

SUMENEP, Suararakya.id – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep mengadakan berbagai agenda kegiatan. Program tersebut diantaranya program bantuan bedah rumah bagi warga prasejahtera. Misi kemanusiaan itu tersebar di 4 kecamatan berbeda, yakni Dungkek, Lenteng, Pasongsongan dan Giligenting. 

Ketua PCNU Sumenep, KH. A Pandji Taufiq mengatakan, program tersebut merupakan salah satu model dakwah NU. Dakwah tidak hanya berbentuk bahasa atau ceramah, melainkan juga dengan perbuatan dan wujud konkret pelayanan kepada masyarakat. 

“Bedah rumah itu model dakwah NU. Bukan hanya pidato, dakwah bil maqal dan bil hal ini juga penting. Kita memberi bentuk yang konkret di tengah-tengah masyarakat, mungkin konkret yang lain contohnya beasiswa, santunan fakir miskin, pelayanan kesehatan, dan lainnya,” tuturnya Rabu (7/2/2024).

Bantuan bedah rumah tersebut, menurutnya dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta. Harapannya, dari hasil kolaborasi semua pihak dapat bersama-sama membangun masyarakat yang lebih terjamin keberlangsungan hidupnya. 

“Kami berharap ke depan masyarakat Sumenep terus senantiasa menjaga budaya, kita gotong-royong dalam semua aspek kehidupan. Biar tidak seakan-akan kalau tanpa pemerintah tidak bisa hidup. Justru dengan kolaborasi inilah kita bisa membangun bersama mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Sementara Ketua NU-Care Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumenep, Quraysi Makki menyebut, selama proses pembangunan berlangsung membutuhkan koordinasi antar elemen NU. Sehingga, dalam hal ini LAZISNU Sumenep akan melibatkan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.

“Segala kebutuhan tentunya kita sesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Kita masifkan koordinasi dengan panitia lokal hingga pembangunan rumah selesai,” jelasnya.

Sumarwi, penerima manfaat bantuan tersebut terlihat sangat bahagia. Sebab bila diukur dengan pendapatan dirinya yang seorang kuli panjat pohon di Dusun Sokon, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek sepertinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun demikian, meski hidupnya di taraf kurang mampu, bagi Sumrawi hadiah rumah dari PCNU Sumenep itu adalah jawaban dari doa-doa yang selama ini ia panjatkan. Tidak lama lagi, ia akan tinggal di rumah seluas 7×5 meter persegi yang dibangun bersebelahan dengan rumah sebelumnya. 

“Terima kasih PCNU Sumenep. Akhirnya doa saya diijabah oleh Allah SWT. Semoga ini menjadi amal jariyah yang pahalanya senantiasa mengalir kepada NU,” harapnya.

Pria kelahiran 20 Desember 1969 itu mengaku, ia mengenal NU sudah sejak kecil. Ia merasa kehadiran NU sejauh ini telah banyak memberikan manfaat. Tidak hanya dalam hal amaliyah keagamaan saja. Bahkan saat ini ia menjadi salah satu penerima manfaat bedah rumah.

Share This Article