PAMEKASAN, Suararakyat.id – Masyarakat Madura yang tergabung dalam P4TM (Peguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura) Siap Gelar Deklarasi di aula bersama jalan raya pasar Blumbungan, Larangan, Kabupaten Pamekasan.
Dalam acara Deklarasi nanti akan mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur, Tokoh Nasional Ahsanul Qosasi, Anggota DPR RI, Forkopimda Se-Madura, Habaib dan Ulama se-Madura, Ormas Islam Se-Madura, Perwakilan Kades Se-Madura, Pengusaha Tembakau, dan kelompok tani se-Madura.
Deklarasi P4TM itu mengangkat tema “Menggugah Kejayaan Petani Tembakau Madura”. Kegiatan tersebut akan digelar di aula bersama jalan raya pasar Blumbungan, Larangan, Kabupaten Pamekasan, pada sabtu (6/8)
Abdul Bari, selaku ketua panitia P4TM menjelaskan tujuan kegiatan dalam rangka memperkenlkan P4TM kepada publik sebagai organisasi petani dan pedagang tembakau Madura yang murni memperjuangkan kepentingan petani Tembakau Madura. Serta organisasi ini tidak dalam rangka kepentingan lain-lain seperti politik Nasional, daerah Provensi ataupun Politik daerah Kabupaten.
“Jadi tidak benar jika deklarasi P4TM diartikan ada dugaan konspirasi terselubung ini itu,” tegas Abdul Bari, jum’at (5/8).
Abdul Bari, yang juga menjabat Direktur Lembaga Pembela Hukum (LPH) Pamekasan menegaskan bahwa deklarasi ini merupakan salah satu sarana aspirasi para petani dan pedagang tembakau Madura, bahwa Petani tembakau selama ini mengalami kerugian karena harga yang murah yang menyebabkan petani tembakau merugi.
“Artinya dari harga beli kepada petani tidak sepadan dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani,”imbuhnya.
Beri menegaskan bahwa target dan rencana aksi P4TM murni karena kegelisahan para petani tembakau Madura selama ini, banyak petani yang mengeluh terhadap ulama dan tokoh masyarakat lainnya.
“Target kami kedepan adalah kegelisahan para petani tembakau Madura yang harga tembakaunya murah dapat didengar atau diperhatikan oleh pihak terkait seperti pabrikan, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten,” Tegasnya.
Pihaknya, juga akan selalu berikhtiyar agar hak-hak petani yang hasil produksi tembakaunya yang berkualitas dapat dihargai sepatutnya, harga tidak jomplang dari biaya produksinya dengan cara membangun koordinasi dan kerjasama terhadap stakeholder terkait seperti pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten ataupun terhadap pihak swasta guna mengembalikan kejayaan petani tembakau Madura.
“Aacara ini murni untuk kepentingan para petani tembakau dengan harapan para petani kembali menapaki kejayaannya sehingga terdengar kembali istilah tembakau Madura sebagai daun emas,” Pungkasnya. (Idrus)