PAMEKASAN, Suararakyat.id – H. Khairul Umam selaku ketua Peguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) mengaku sudah mulai membeli tembakau milik petani.
Ketua P4TM itu menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu ia membeli tembakau Madura yang masuk ke gudang miliknya sebanyak 700 bal, hal tersebut disampaikan pada saat diskusi tembakau yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Odaita Pamekasan, pada Sabtu (20/08).
Dalam acara diskusi yang digelar dengan tema “Menggugah Kejayaan Tembakau Madura dan Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani,” Ia juga bicara soal kisaran pembelian mulai dari harga terendah sampai harga tertinggi.
“Untuk harga disesuaikan dengan kualitas tembakau, Harga tertinggi mencapai Rp 45 ribu per kilogram, sedangkan harga terendah Rp 35 per kilogram. Harga ini hanya harga sementara,” Tegas H. Her sapaan akrabnya
Pihaknya juga memastikan tidak akan mengambil sampel saat membeli tembakau ke petani. Terbukti saat membeli tembakau milik petani tidak mengambil sampel.
” Jadi, harga yang diterima petani utuh tanpa potongan apapun. Dan saya tidak mengambil sampel. Serta praktik tanpa pengambilan sampel bisa ditiru oleh gudang-gudang lain,” Imbuhnya.
H. Khairul Umam, atau yang dipanggil H. Her tersebut meminta kepada pemerintah untuk difasilitasi bertemu dengan pihak gudang untuk membicarakan permasalahan tembakau.
Sementara, Tabri S. Munir selaku Ketua PWI Pamekasan menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mencari solusi soal permasalahan harga tembakau Madura yang dianggap murah oleh petani.
“Jadi diskusi kali ini bagaimana bisa memecahkan masalah agar tembakau Madura dapat dibeli dengan harga mahal seperti beberapa tahun lalu. Sehingga petani tembakau bisa jaya dan sejahtera,” Ujar Tabri dalam sambutannya.
Sedangkan Achmad Suaidi selaku Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP Pamekasan menuturkan akan menyampaikan kepada Bupati soal permintaan pertemuan dengan pemilik gudang tembakau.
“Soal permintaan fasilitas pertemuan dengan pihak pabrikan akan segera saya sampaikan kepada Bupati Pamekasan, karena hal itu menyangkut kebijakan Bupati,” Tandasnya.
“Jadi beberapa tahun yang lalu saya selalu mengunjungi pabrikan menjelang musim tanam, sedangkan untuk tahun ini agak mengurangi karena keterbatasan anggaran,” Ungkapnya.
“Masalah harga tembakau tetap berkorelasi dengan kualitas. Kalau kualitas jelek ya tidak mungkin pabrikan membeli dengan harga yang mahal,” Pungkas Suaidi.
Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh beberapa Pemateri diantaranya Imam Hidayat selaku Kepala Bidang Pengawasan Konsumen dan Kemetorologian Disperindag Pamekasan.
Turut hadir Ismail A Rahim selaku sekretaris komisi 2 DPRD Pamekasan, Achmad Suaidi Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP Pamekasan, dan H. Khairul Umam Ketua Peguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM). (Idrus)