PAMEKASAN, Suararakyat.id – Melihat nilai potensi pada limbah sekam padi yang cukup menarik Kelompok KKN 41 UTM yang dibimbing oleh dosen Pembimbing Lapangan Fathor AS, S.E, M. Mark membuat inovasi pupuk organik yang berasal dari limbah sekam padi. Bertempat di Desa Bungbaruh merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan. Senin (17/7/2023).
Ferdi Yudanto, penanggung jawab program menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat Desa Bungbaruh bekerja sebagai petani padi, tembakau, dan sayur-mayur. Pada musim panen padi tiba, limbah sekam padi banyak menumpuk dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Tujuan pengolahan limbah sekam padi menjadi pupuk organik agar dapat menambah pemasukan warga desa”. Ujar Ferdy (17/07/2023).
Ferdy juga menambahkan jika limbah dari sekam padi adalah produk sampingan dari produksi padi. Biasanya, sekam ini dianggap sebagai limbah dan dibuang.
“Kami telah menemukan cara inovatif untuk mengubahnya menjadi sumber daya yang berharga, yaitu diolah menjadi produk pupuk organik yang luar biasa,” terang Ferdy.
Adapun cara-cara pembuatan pupuk sekam padi yaitu, pertama mempersiapkan alat dan bahan diantaranya cangkul, sekop, karung, bak plastik, bahan: sekam padi, air, EM4 sendiri (Effective Microorganism 4) guna untuk mempercepat dekomposisi sekam dan memperkaya nutrisinya.
“Ini kalo dijual bisa dipatok dengan harga 10 ribu/1 kg pupuk bisa juga dijual online shop atau dikota di toko bunga karena praktis dan banyak manfaatnya terutama untuk tanaman hias”. kata Ferdy, saat sosialisasi berlangsung pada ibu-ibu PKK.
Harapannya dengan adanya kegiatan pengolahan limbah sekam padi dapat mengurangi penumpukan sekam padi yang terbuang begitu saja dan dapat menambah pemasukan warga desa.