Transformasi Ekonomi Digital: Dosen dan Mahasiswa UTM Dampingi Kelompok Tani Mekar Sari Blumbungan Branding dan Pemasaran Berbasis Online

7 Min Read
Transformasi Ekonomi Digital: Dosen dan Mahasiswa UTM Dampingi Kelompok Tani Mekar Sari Blumbungan Branding dan Pemasaran Berbasis Online

PAMEKASAN, Suararakyat.id – Dosen dan Mahasiswa KKN-T Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan pelatihan pemasaran produk melalui media sosial serta pembuatan logo produk. Pelatihan ini ditujukan kepada Kelompok Tani Mekar Sari yang berlokasi di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Selasa, (8/10/2024).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kerja yang telah direncanakan oleh kelompok Pengabdian Masyarakat UTM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam memasarkan hasil pertanian mereka secara digital, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

- Advertisement -
Iklan Hari Raya 1

Kegiatan diselenggarakan di Balai Desa Blumbungan dan dihadiri oleh Bpk. Abdurrazak (Perwakilan Kepala Desa dan  Ketua Kelompok Tani), Bapak Deni Tri laksono S.Pd, M.T(DPL), dan Ibu Monika Faswia Fahmi S.Pd, M.T (DPL) yang diikuti 15 Anggota Kelompok Tani dan 10 warga desa. Mereka sangat berantusias mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Acara ini dipandu oleh Sukron, salah satu mahasiswa KKNT yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam menghadapi perkembangan teknologi dan digitalisasi, di mana pemasaran produk secara online menjadi salah satu kunci untuk memperluas jaringan penjualan dan meningkatkan pendapatan. Sukron menjelaskan bahwa pemanfaatan media sosial seperti Shopee sangat efektif untuk mendukung pemasaran produk, terutama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) seperti kelompok tani.

Sukron juga menekankan pentingnya branding dalam memperkenalkan produk kepada konsumen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan branding produk adalah dengan memiliki logo yang menarik dan mudah diingat oleh konsumen. Oleh karena itu, pelatihan tersebut mencakup dua aspek penting, yaitu pemasaran produk secara digital dan pembuatan desain logo sebagai identitas visual produk.

Transformasi Ekonomi Digital: Dosen dan Mahasiswa UTM Dampingi Kelompok Tani Mekar Sari Blumbungan Branding dan Pemasaran Berbasis Online
Sukron, salah satu Mahasiswa KKN-T Universitas Trunojoyo Madura saat memberikan pelatihan Branding dan Marketing produk secara online.

Pada sesi pertama, Sukron memaparkan cara-cara efektif dalam memasarkan produk melalui Shopee. Ia menjelaskan langkah-langkah untuk membuat akun Shopee, mengunggah produk, menulis deskripsi produk yang menarik, hingga strategi untuk meningkatkan visibilitas produk agar lebih mudah ditemukan oleh konsumen. Sukron juga memberikan tips tentang bagaimana mengoptimalkan fitur-fitur promosi yang disediakan oleh Shopee, seperti menggunakan voucher diskon, flash sale, dan fitur gratis ongkir.

“Saat ini, Shopee adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, dan sangat penting bagi para petani untuk mulai memanfaatkan platform ini agar dapat menjangkau konsumen dari berbagai daerah. Melalui Shopee, produk-produk pertanian dapat dijual dengan lebih mudah dan memiliki akses ke pasar yang lebih luas dibandingkan hanya mengandalkan pemasaran secara konvensional,” ujar Sukron.

Selanjutnya, pada sesi kedua, Sukron membimbing para peserta pelatihan dalam pembuatan logo produk menggunakan salah satu aplikasi editing berupa Canva. Aplikasi Canva dipilih karena memiliki antarmuka yang mudah dipahami dan menyediakan berbagai template yang dapat digunakan untuk mendesain logo secara cepat dan menarik. Sukron memberikan langkah-langkah dasar dalam menggunakan Canva, seperti memilih template, mengatur warna, menambahkan teks, dan memasukkan gambar atau ikon yang relevan dengan produk yang akan dipasarkan.

“Logo adalah salah satu elemen penting dalam branding karena dapat mencerminkan karakter produk yang kita tawarkan. Dengan logo yang menarik, produk kita akan lebih mudah diingat oleh konsumen, sehingga meningkatkan peluang penjualan. Di Canva, kita bisa membuat logo dengan cepat dan tidak perlu keahlian khusus dalam desain grafis,” tambah Sukron.

Pelatihan tersebut mendapat sambutan hangat dari anggota Kelompok Tani dan warga desa yang hadir. Mereka sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan, bahkan beberapa anggota mencoba langsung mengaplikasikan materi yang diberikan oleh Sukron. Salah satu peserta, Pak Kurdi, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN-T UTM yang telah mengadakan pelatihan ini. Sebelumnya, kami hanya mengandalkan pemasaran secara tradisional dengan menjual hasil pertanian di pasar. Namun, dengan adanya pelatihan ini, kami jadi tahu cara menjual produk di Shopee dan bagaimana membuat logo yang menarik untuk produk kami. Semoga ke depannya usaha kami bisa berkembang lebih baik,” ujar Pak Kurdi.

Perwakilan Kepala Desa Blumbungan, Bapak Abdurrazak, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Beliau mengungkapkan bahwa pelatihan semacam ini sangat bermanfaat bagi warganya, terutama para petani yang ingin meningkatkan pendapatan melalui penjualan online. Bapak Abdurrazak berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan, sehingga masyarakat Desa Blumbungan dapat semakin mandiri dan berdaya saing di era digital.

“Kami sangat mendukung kegiatan mahasiswa KKN-T UTM di Desa Blumbungan ini. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap kelompok tani di desa kami dapat memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usahanya. Ini adalah langkah yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi,” ungkap Bapak Abdurrazak.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN-T UTM yang berfokus pada pengembangan potensi desa, khususnya di bidang pertanian. Diharapkan, melalui pelatihan ini, para anggota Kelompok Tani Mekar Sari dapat lebih beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital dan mampu memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

Mahasiswa KKN-T UTM juga berharap agar pelatihan ini tidak hanya berhenti pada tahap teori, tetapi benar-benar diimplementasikan oleh para peserta. Dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi desain, diharapkan hasil pertanian Desa Blumbungan dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.

“Semoga pelatihan ini dapat menjadi awal bagi para petani di Desa Blumbungan untuk lebih melek digital dan mampu bersaing di pasar online. Kami percaya bahwa dengan semangat dan kemauan yang kuat, Kelompok Tani Mekar Sari dapat menjadi salah satu contoh sukses dalam pemasaran produk pertanian secara digital di Kabupaten Pamekasan,” tutup Sukron.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan para petani di Desa Blumbungan melalui pemasaran yang lebih modern dan efektif. Mahasiswa KKN-T UTM berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal dalam mendorong transformasi digital bagi kelompok tani di daerah pedesaan, sekaligus membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi mitra dalam pengembangan usaha dan peningkatan ekonomi lokal. (red)

Share This Article