Sejumlah Massa yang tergabung dalam aksi BEM madura Raya menuntut Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk bertanggung jawab atas tuntutan BEM madura raya.
Tuntutan yang dibawa BEM Madura Raya prihal angka pendidikan, Kemiskinan dan kesejahteraan Petani, tuntutan terseut diangkat dari setiap kabupaten yang ada di madura.
Pelaksanaan Aksi BEM madura raya bertempat di depan kantor Pemerintah Provinsi jawa timur pada hari Selasa,(04/10 2022).
Tuntutan yang di bawa BEM madura raya berselang 40 menit berjalan, mendapat jawaban dari pemerintah provinsi jawa timur menemui massa aksi BEM madura raya, serta sepakat dan menyetujui Nota kesepakatan yang di tanda tangani oleh Pemerintah Jawa timur dan koordinator dari setiap kabupaten di madura.
Ali Topan Selaku Koordinator BEM Se- Kabupaten sampang, Menyampaikan” Ibu gubenur harus tanggung jawab atas rendahnya angka pendidikan, kemiskinan dan jeritan petani di Madura, selain itu madura khususnya sampang saat ini mengalami kekosongan pupuk, dan segera ini petani akan mengahapi bulan desember, dimana petani-petani di kabupaten sampang khusunya akan menanam padi, Namun pupuk di kabupaten sampang kehabisan stok, hanya tersisa 2 jenis, pupuk URIA DAN NPK itupun masih dipangkas 9 Ton sejak keluarnya Kementan No 10 tahun 2022″ Terang Ali sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan bahwa menurutnya Madura sudah lama di anak tirikan oleh pemerintah provinsi, padahal madura banyak memberikan konstribusi dari sumber daya alam diantaranya Migas, Garam dan tembakau. Madura penyumbang terbesar dalam menjamin normalisasi ekonomi pemerintah provinsi jawa timur.
Hal ini tentunya pemprov jatim ini sadar bahwa madura khususnya sampang masih kurang diperhatikan.
“Saya bersama BEM Setiap kabupaten akan selalu mengkawal dan meminta secepatnya pemprov jatim berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dengan mengkonfirmasi bem di setiap kabupaten di madura untuk segera melakukan langkah- langkah dan pembahasan sesuai visi misi-nya Nawa Bhakti Satya,Jatim Agro” Tegasnya.