BOALEMO, Suararakyt.id – Tim Evaluasi Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Evaluasi perkembangan kawasan transmigrasi” di Kawasan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Rabu (26/7/2023).
Kegiatan FGD tersebut terselenggara atas kerja sama antara Kemendes PDTT dengan IPB University yang dikoordinir oleh Research Unit LoGED Fakultas ekonomi dan manajemen IPB. Hadir dalam acara sebagai narasumber Selamet Kusdaryanto, SP, M.Si perwakilan dari IPB dan Prof. Dr. Fachrudin Olilingo, SE, MSi dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG). FGD tersebut juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari dari OPD Kabupaten Boalemo, Kepala desa serta perwakilan dari warga transmigran Kawasan Paguyaman Pantai.
Rika Tantiana, S.si perwakilan dari Direktorat Pengembangan Kawasan Transmigrasi mengatakan, dalam evaluasi pengembangan kawasan transmigrasi tersebut dukungan tim akademis baik itu dari IPB dan UNG sangat diperlukan karena kajian-kajian yang dilakukan untuk kepentingan pengembangan kawasan selalu melibatkan akademisi.
“Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam hal pengkajian data untuk melakukan kontemplasi akademik untuk mencari indikasi kegiatan yang didapat dari nilai indeks” tuturnya.
Sementara itu Selamet Kusdaryanto, SP, M.Si narasumber kegiatan tersebut menyebut Hasil FGD akan menjadi rujukan penilaian perkembangan kawasan transmigrasi Paguyaman Pantai oleh Kementerian Desa PDT dan Trans.
“Adanya evaluasi ini menjadi acuan kami untuk memberikan rekomendasi yang hasilnya nanti bisa dijadikan pedoman yang baik oleh Pemerintah Kabupaten Boalemo maupun Kementerian Desa, PDTT untuk mengambil langkah-langkah kebijakan untuk mewujudkan kawasan transmigrasi yang sejahtera,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Boalemo melalui Kabid pengembangan masyarakat transmigrasi, Herdiyanto Adiptu, S.T menyampaikan bahwa Kawasan transmigrasi Paguyaman Pantai berbasis agromaritim, yang memiliki hasil panen berupa tanaman pangan (jagung) dan perikanan tangkap.
“Ada beberapa Point penting pelaksanaan FGD ini, diantaranya ialah mengetahui potensi dasar kinerja perkembangan pusat pertumbuhan kawasan transmigrasi. Kami berharap hasil evaluasi ini mampu memberikan pedoman untuk melaksanakan akselerasi pertumbuhan kawasan, sehingga model evaluasi tersebut bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan kawasan,” tuturnya. (Sol)