SAMPANG, Suararakyat.id – Belum genap sebulan pemerintah merelokasi para pedagang Pasar Srimangunan Sampang, Puluhan pedagang kini kembali memadati sisi belakang Pasar Srimangunan, Selasa (19/9/2023).
Diketahui sejak akhir Agustus lalu para pedagang tersebut telah ditertibkan oleh petugas. Bahkan, lapak yang mereka gelar di bahu jalan diangkut oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang sebagai tanda peringatan.
”Di sana sepi, kami pindah lagi ke sini,” ucap salah satu penjual ikan asal Desa Sreseh, Kecamatan Sampang, Siti Maidah.
Di tempat relokasi yang dipilih pemerintah, pedagang justru minim penghasilan. Uang yang mereka hasilkan hanya cukup untuk bayar uang karcis.
”Kami hanya pergi tiduran kalau di sana (Pasar Degedeg), tidak dapat apa-apa,” ujarnya.
Jumriyeh, pedagang lainnya mengaku juga bernasib sama. Saat ini dia tidak punya pilihan lain kecuali kembali ke Pasar Srimangunan. Selama berjualan di tempat baru, hasil yang didapat hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari.
“Kami sudah nyaman di sini. Dan kalau dipindah, untuk mencari pelanggan sangat sulit sekarang, karena sudah banyak orang yang berjualan di sana,” jelas Jumriyeh.
Pedagang sayur itu mengaku tak punya keahlian lain selain berjualan di pasar. Dia juga tidak punya lokasi lain untuk menjajakan dagangannya. Karena itu, Jumriyeh pasrah jika harus mendapat sanksi dari pemerintah karena kembali berjualan di tempat semula.
“Apalagi kan sekarang musim acara-acara seperti maulid nabi, harusnya penjualan kami lebih meningkat dari pada bulan-bulan sebelumnya, tapi sekarang malah sepi disini” ujarnya.
Berdasarkan Informasi yang berhasil dihimpun Pemkab Sampang mendata 142 pedagang direlokasi ke Pasar Degedeg di Jalan Imam Bonjol Sampang. Koordinasi pemindahan tempat berjualan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Namun, pedagang keberatan lantaran di lokasi baru itu sepi pembeli.
Para pedagang berharap rencana relokasi pedagang Pasar Srimangunan dibatalkan. Sebab, relokasi itu tidak akan membuat pedagang tambah berkembang, melainkan justru mematikan. (Red)