BANGKALAN, suararakyat.id – Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Samsuki,.S.E,.M.S.M , menilai peningkatan produksi beras tidak lepas dari Kinerja Menteri Kordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan yang sejak awal menunjukkan komitmen kuat terhadap ketahanan pangan.
Dalam laporan USDA Rice Outlook edisi April 2025, disebutkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan mencapai 34,6 juta ton, atau meningkat sebesar 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dosen FEB UTM tersebut menyoroti langkah Kementerian Koordinator Bidang Pangan sangat efektif dan berhasil mengoordinasikan berbagai lembaga strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Sejauh ini Menko Pangan Bapak Zulkifli Hasan sangat efektif dan berhasil mengelola Kementerian dibawah kordinasinya. Sehingga Indonesia bisa surfplus beras. Dan hasil pertanian masyarakat terserap dengan baik” kata Eki. Selasa (13/5/2025).
Ketahanan Pangan yang menjadi program prioritas dalam pembangungan Nasional pada Pemerintahan Prabowo-Gibran. Kebijakan tersebut, dinilai sangat berpengaruh terhadap peningkatan perkapita masyarakat.
“tentu kebijakan ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat khsusnya para petani, disisi lain juga akan perpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena Sektor pertanian ini merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia” tambahnya.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr. Fuad Fauzul Mu’tamar, S.TP., M.Si, juga menyebutkan Kebijakan Pemerintah yang telah menempatkan pertanian sebagai sektor prioritas dalam pembangunan nasional akan menjadi penguat ekonomi rakyat melalui peningkatan produktivitas.
“Perputaran ekonomi di tingkat lokal maupun nasional akan semakin meningkat seiring dengan tumbuhnya aktivitas pertanian yang lebih efisien, modern, dan berkelanjutan”
Ia pun menyebutkan keberhasilan pemerintah dalam mengamankan stok beras nasional tidak terlepas dari kebijakan yang berpihak kepada para petani.
“Kebijakan ini memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Petani tidak lagi dihantui oleh ketidakpastian harga jual gabah, sehingga rasa aman dan kepastian usaha di sektor pertanian pun semakin meningkat” tambahnya.
Menurutnya, semangat dan optimisme petani ini perlu adanya dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah. Mulai dari penyediaan sarana prasarana produksi pertanian, akses terhadap teknologi dan pembiayaan hingga jaminan harga yang layak bagi petani.
“Dengan adanya jaminan tersebut, sektor pertanian tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi juga menjadi pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan” terangnya.