PAMEKASAN, Suararakyat.id – Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM), telah berhasil menyelenggarakan sebuah kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk mewujudkan pertanian tembakau yang berkelanjutan di Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Melalui rancang bangun alat irigasi tetes berbasis Arduino, petani di desa tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi air dan produktivitas pertanian mereka.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di rumah ketua kelompok tani Desa Murtajih itu dihadiri oleh anggota kelompok petani yang antusias dan ingin memperoleh pengetahuan tentang teknologi irigasi tetes yang inovatif. Tim pengabdian masyarakat dari UTM telah menyiapkan materi dan alat peraga untuk mendemonstrasikan cara kerja alat irigasi tetes menggunakan Arduino.
Dalam presentasinya, Moh. Ikromulloh, selaku pemateri dalam sosialisasi, menjelaskan bahwa alat irigasi tetes berbasis Arduino ini merupakan solusi tepat guna untuk mengatasi keterbatasan air di ladang pertanian tembakau.
“Dengan menggunakan teknologi irigasi tetes, petani dapat menghemat air hingga 70% dan memberikan suplai air yang tepat dan cukup pada tanaman tembakau,” ungkap Moh. Ikromulloh.
Tim pengabdian masyarakat UTM juga turut menekankan manfaat lain dari alat irigasi tetes tersebut, seperti pengurangan pemakaian pupuk dan pestisida, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Selain itu, teknologi ini juga membantu menciptakan lingkungan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Setelah sesi presentasi, petani diajak untuk berpartisipasi dalam praktek langsung merancang dan merakit alat irigasi tetes. Mereka mendapat bimbingan langsung dari tim pengabdian masyarakat untuk memastikan alat-alat tersebut berfungsi dengan baik. Partisipasi aktif petani dan semangat belajar mereka mendapatkan apresiasi dari tim UTM.
“Kami sangat bersyukur atas sosialisasi ini. Teknologi irigasi tetes berbasis Arduino ini membuka wawasan baru bagi kami, dan kami bersemangat untuk menerapkannya di ladang kami,” ujar salah satu petani di Desa Murtajih.
Kegiatan sosialisasi tersebut juga turut membahas tentang metode-metode pertanian berkelanjutan lainnya, termasuk penggunaan pupuk organik dan praktik pertanian ramah lingkungan. Tim UTM berharap bahwa dengan sosialisasi ini, petani di Desa Murtajih dapat mengadopsi teknologi dan praktik-praktik yang akan membantu mereka mencapai pertanian tembakau yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kegiatan sosialisasi tersebut menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian tembakau yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat di Desa Murtajih. Harapan besar tersemat bahwa teknologi irigasi tetes berbasis Arduino dan praktik pertanian berkelanjutan lainnya akan menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah bagi pertanian di Madura.