JAWA TIMUR, Suararakyat.id – Ratusan Massa Aksi Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur membawa 3 (tiga) tuntutan dalam aksi penolakan tentang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), pada, Senin (12/09).
Basri salah satu Koordinator Lapangan Aktivis HMI Badan Koordinasi (Badko) Jatim menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah.
Aksi blokade bakar ban bekas merupakan sebuah bentuk perlawanan HMI Jatim atas kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
“Aksi blokade ini dalam rangka menolak kenaikan BBM, Pemerintah harusnya hadir sebagai solusi bukan masalah, kita mendesak pemerintah agar menstabilkan harga BBM dalam waktu cepat,” teriak Basri dalam orasinya.
Dalam aksi tersebut BADKO HMI Jatim membawa 3 tuntutan :
- Mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan pemerintah terkait kenaikan BBM
- Mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran untuk digunakan pada subsidi BBM.
- Mendesak pemerintah untuk menetapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas dan tepat sasaran.
Sementara, ratusan massa yang tergabung dalam aksi BADKO HMI Jatim sempat memblokade Jalan Raya Bypass Juanda, kemudian pindah lokasi ke depan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) II di Jalan Raya Juanda sambil membakar ban bekas. (Idrus)