JAKARTA, Suararakyat.id – Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) Lakukan audiensi kepada Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
Dalam penyampaian audiensi tersebut ditemui langsung oleh Mendag Zulhas di kantor Menteri Perdagangan RI, Jakarta. Jumat (2/9).
Dalam pertemuan tersebut, P4TM menilai, dulunya tembakau menjadi salah satu komoditi pertanian yang menguntungkan para petani dengan semboyannya “Tembakau Madura Sebagai Daun Emas”, namun semboyan Daun Emas itu tidak lagi terdengar di khalayak umum karena harga Tembakau Madura murah dan petani selalu merugi.
Menindak lanjuti hal tersebut, P4TM rupanya semakin serius dalam upaya mengangkat kejayaan para petani tembakau di Madura.
Ada beberapa hal yang kerap terjadi dalam lika-liku praktik pembelian tembakau di Madura, antara lain;
Pertama: Sering terjadi isu Gudang tutup sekalipun tembakau para petani masih belum panen semua, hal demikian diduga dipermainkan oleh oknum perusak harga.
Kedua: Masuknya tembakau dari luar Madura ke Pulau Madura secara terselubung pada saat musim panen tembakau Madura.
Ketiga: Maraknya praktik pengambilan poster/contoh yang dilakukan oleh oknum mafia tembakau yang sangat besar terhadap petani saat pembelian dengan dalih untuk keperluan penyetoran sampel ke Pabrik.
Keempat: Dalam Pelaksanaan timbangan tembakau milik petani sering terjadi praktik dugaan manipulasi timbangan sehingga berat tembakau punya petani dapat berkurang dengan dalih pemotongan berat tikar dst.
Berdasar persoalan tersebut, P4TM melihat harus ada kerjasama dari semua pihak yang berkepentingan baik dari pemerintah ataupun pabrikan.
Adapun dari pihak P4TM, hadir perwakilan dari badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA), Penasehat P4TM, H. Khoirul Umam (ketua P4TM), P4TM (wakil ketua), Abdul aziz (Sekretaris Umum), Ismail (Wakil Sekretaris), Muhammad muchsin (Bendum), Farid afandi selaku ketua persatuan kepala desa (PERKASA), H. Sahrul (Perwakilan Kepala desa), dan alan kaisan (P4TM Sampang). (Idrus).