NASIONAL, suararakyat.id – Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi mendorong penyelesaian konflik Blok Ambalat dengan melakukan komunikasi terbuka antara kedua belah pihak.
Slamet menjelaskan, persoalan yang terjadi di Ambalat harus disikapi dengan jalur diplomasi, yakni membuka komunikasi terbuka dengan kerajaan dan Parlemen Malaysia.
Sengketa Ambalat terjadi karena klaim tumpang tindih antara Indonesia dan Malaysia atas sebuah blok di Laut Sulawesi yang diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang signifikan.
Legislator Muda Partai Amanat Nasional itu menyebut bahwa komunikasi menjadi kunci penyelesaian konflik blok Ambalat. Menurutnya, menunjukkan sikap tegas tidak perlu memicu konflik yang berkepanjangan dan disintegrasi.
“Tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi termasuk konflik blok Ambalat antara RI dan Malaysia” kata Slamet. Jumat (8/8/2025).
Ia menekankan, komunikasi terbuka dalam penyelesaian konflik ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk tetap menyelesaikan sengketa ini secara damai, berdasarkan hukum internasional, terutama Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS.
Selanjutnya, dirinya meminta pemerintah RI komitmen dalam menjaga kedaulatan dengan pendekatan komunikasi dan dialog. Karenanya, kadaulatan dan perdamaian prinsip utama keadilan.
“Menjaga kedaulatan dan perdamaian merupakan prinsip utama mencari keadilan. Melalui komunikasi dan dialog sebagai solusinya” terangnya.
Direktur Jenderal Asia-Pasifik Kemlu RI Abdul Kadir Jaelani mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen menyelsaikan persoalan ini dengan perundingan damai.
“Kami selalu mematuhi dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ASEAN, yaitu akan selalu menyelesaikan semua perbedaannya melalui cara-cara damai. Itu yang terpenting,” kata Jaelani kepada media saat pengarahan di Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025).
Lebih jauh, Jaelani mengatakan Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan yang panjang dan erat. Kedua negara juga berkomitmen menyelesaikan sengketa perbatasan melalui dialog.
Soal Konflik RI-Malaysia, DPR RI : Komunikasi menjadi Kunci Penyelesaian Konflik
