INSPIRASI, Suararakyat.id – Sampah menjadi isu lingkungan yang masih terus dibahas. Penanganan sampah yang tidak tepat mengakibatkan banjir, polusi udara dan pencemaran lingkungan. Diketahui saat ini sampah rumah tangga masih mendominasi sampah nasional.
Berdasarkan kementrian lingkungan hidup dan kehutanan sampah yang dihasilkan rumah tangga mencapai 48%, yaitu 24% berasal dari pasar tradisional dan 9% dari kawasan komersial serta 15% berasal dari fasilitas publik seperti kantor, sekolah dan lainya. Permasalahan sampah ini mendorong kita untuk menemukan solusi. Hal ini guna mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan meningkatkan kesehatan masyarakat desa.
Permasalahan sampah saat ini memerlukan penanganan yang serius, sebab keberadaannya sangat berdampak pada kelestarian lingkungan. Selain menghasilkan cemaran lingkungan dan bau yang tidak sedap, sampah juga berdampak pada kesehatan masyarakat desa.
Dalam penanganan sampah di lingkungan desa sebagian besar berakhir dengan penimbunan atau pembakaran. Sulitnya membangun kesadaran masyarakat desa menjadi hambatan penanganan sampah yang efektif di desa-desa.
Sehingga diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mensukseskan inovasi pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Nah, berikut kami sajikan beberapa ide inovasi pengelolaan sampah dari desa untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kenyamanan masyarakat desa.
- Pemanfaatan sampah organik menjadi energi pengganti LPG (Biogas)
Pemanfaatan sampah organik menjadi biogas dari drum plastik dapat menjadi solusi bagi desa-desa terpencil yang jauh dari akses yang memadai. Caranya cukup mudah pertama, memilah sampah organik rumah tangga, kemudian masukkan ke dalam digester dengan perbandingan air dan sampah organik 1:1. Drum dengan kapasitas digester 200 liter dapat menghasilkan biogas setara dengan kebutuhan LPG untuk memasak 30 menit hingga 1 jam per hari. Pemanfaatan sampah dengan metode ini dapat menghemat warga desa untuk pengeluaran membeli LPG.
2. Keranjang Takakura
Metode pengolahan sampah dengan keranjang takakura adalah menggunakan keranjang sebagai wadah untuk pembuatan kompos. Bahan lain yang dibutuhkan yaitu kantong gabah, media kompos EM4, dan kardus bekas. Cara ini mengandalkan fermentasi untuk mengurai sampah. Cara ini cukup efektif, tidak membutuhkan lahan yang luas, jadi kapasitasnya cocok untuk dipraktekkan dalam skala rumah tangga.
3. Ecobrick dan kerajinan tangan
Salah satu solusi penyelesaian sampah plastik adalah mengubahnya menjadi ecobrick. Ecobrick adalah botol yang berisi tumpukan sampah yang ditekan, kemudian digunakan untuk pengganti bata sebagai bahan bangunan. Ecobrick memiliki keunggulan tahan air, kuat dan awet.
Cara membuatnya cukup mudah yaitu cukup dengan tiga bahan diantaranya botol plastik 500 ml, sampah plastik dan sendok. Pembuatan ecobrick juga dapat melibatkan anak-anak desa. Tujuannya memberikan edukasi terkait pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Selain ecobrick untuk bahan bangunan juga dapat dijadikan sebagai kerajinan seperti kursi, rak, meja, hiasan dinding ataupun souvenir dan kerajinan lainnya.
4. Sampah menjadi pakan ternak
Pembuatan pakan ternak dari sampah menggunakan metode silase atau biasa disebut pengawetan hijauan. Atau dapat juga dengan cara sampah dimasukkan ke dalam karung dan diberi cairan probiotik untuk di fermentasi. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 7 hari. Setelah seminggu sampah dihancurkan menggunakan mesin penggiling, kemudian dikeringkan.
5. Mengubah tempat penampungan sampah menjadi taman bermain
Mengubah tempat pembuangan sampah menjadi taman yang indah, menjadi salah satu pilihan menarik untuk pengelolaan sampah di pedesaan. Di area taman juga dapat ditambah workshop pengolahan sampah. Sehingga dapat memberikan edukasi kepada pengunjung taman. Diatas telah di paparkan beberapa inovasi pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh lingkungan desa, yang berfungsi untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Walau demikian, sebagai masyarakat desa yang baik, kita harus meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Yuuk, sayangi bumi kita.