BANGKALAN, Suararakyat.id – Mahasiswa Fakultas Pertanian UTM melakukan audiensi dengan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian perihal dana apresiasi dan fasilitasi Mahasiswa berprestasi di lingkungan Fakultas Pertanian yang dirasa belum maksimal. Kamis, (5/10/2023).
Audiensi tersebut bertempat di ruang kuliah 209 Gedung RKBI dengan perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) melalui 13 Organisasi Kemahasiswaannya. Diantaranya, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), 6 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), 5 Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP), dan beberapa perwakilan Mahasiswa berprestasi di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.
Audiensi yang dipimpin oleh BEM dan DPM FP tersebut, dilatarbelakangi oleh keluhan mahasiswa FP utamanya mereka yang telah berjuang meraih pendanaan dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) serta Mahasiswa FP yang telah lolos seleksi kompetisi Mandiri (sebagai finalis) di tingkat Regional, Nasional, dan Internasional yang hingga saat ini belum mendapat kejelasan pendanaan.
Menyikapi hal tersebut, Wadek Kemahasiswaan FP, Agus Romadhan S.P., M.Si. menjelaskan bahwa pihak kampus telah melakukan upaya maksimal dalam mendukung prestasi mahasiswa dalam bentuk program kerja (in kind) dan pendanaan (in cash). Dalam paparannya, Wadek Kemahasiswaan FP menjelaskan bahwa telah mengalokasikan 22,2% anggaran kemahasiswaan (sekitar 22,2 juta) dalam bentuk program kerja dan 29,3% anggaran kemahasiswaan (sekitar 29,3 juta) dalam bentuk dana apresiasi dan fasilitasi prestasi.
Namun Wadek Kemahasiswaan FP mengakui, dengan banyaknya capaian prestasi mahasiswa FP tahun ini, yaitu 26 tim peraih pendanaan kompetisi Belmawa (14 tim PKM, 4 tim PPK Ormawa, dan 8 tim P2MW), 46 mahasiswa lolos kompetisi Mandiri di tingkat regional dan Nasional (12 orang finalis dan 34 orang juara), serta 3 Mahasiswa lolos kompetisi di tingkat Internasional, pagu anggaran sebesar 51,5% yang telah dialokasikan oleh bidang kemahasiswaan FP untuk apresiasi dan fasilitasi mahasiswa berprestasi masih sangat kurang. Sehingga sebagai upaya mencukupi kebutuhan mahasiswa dalam hal fasilitasi prestasi, Wadek Kemahasiswaan FP meminta tambahan pendanaan kepada Dekan FP dan bidang kemahasiswaan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Lebih lanjut, dalam upayanya mendukung prestasi mahasiswa, Wadek Kemahasiswaan FP menegaskan telah mendapat tambahan sebesar 20 juta dari Fakultas Pertanian atas persetujuan Dekan. Sedangkan dari bidang Kemahasiswaan UTM 38,87 juta dana tambahan yang dijanjikan, hanya 13,14 juta saja yang sudah dicairkan, sedangkan 25,73 juta sisanya hingga saat ini belum ada kejelasan, padahal semua laporan kegiatan telah diselesaikan.
Dalam sesi diskusi yang terjadi saat audiensi, salah seorang mahasiswa FP penerima pendanaan PKM mempertanyakan dana dukungan Perguruan Tinggi (PT) bagi penerima pendanaan dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Belmawa. Bukan tanpa dasar, pasalnya, dana dukungan PT ini merupakan dana yang wajib diberikan oleh PT dan telah tercantum secara jelas di buku panduan semua kompetisi yang diselenggarakan Belmawa Kemendikbudristek.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wadek Kemahasiswaan FP mengaku telah mengirim surat permohonan dana dukungan PT ke Rektor UTM.
“Kami telah mengirim surat permohonan dana dukungan PT ke Rektor UTM sejak 3 Agustus 2023 namun hingga saat ini belum ada jawaban,” ungkapnya.
Setelah semua peserta audiensi mendapat penjelasan, di akhir sesi Imam Syafii selaku Gubernur BEM FP dan Yuli Kurrotul Binti Aini (Ketua DPM FP) memberikan pernyataan bahwa akan terus mengawal kejelasan dana apresiasi dan fasilitasi Mahasiswa berprestasi yang dijanjikan oleh UTM dan memastikan Mahasiswa FP yang telah berprestasi mendapatkan haknya. (Red)