Berdayakan Masyarakat, Abdimas kelompok 40 UTM Beri Pelatihan Budidaya Sayuran Hidroponik

Redaksi
By Redaksi
2 Min Read
Sejumlah Mahasiswa saat mendampingi ibu PKK, menjelaskan cara budidaya tanaman dengan Sistem hidroponik, Jumat (6/1).

SAMPANG, Suararakyat.id – Hidroponik merupakan suatu teknik pertanian tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media untuk menggantikan tanah. Media lain yang dibutuhkan yakni rockwool, netpot, Styrofoam, dan nutrisi tanaman.

Sistem hidroponik ini banyak digemari masyarakat karena praktis bisa dilakukan dimana saja dan penempatannya pun bisa dimana saja.

Mahasiswa pengabdian masyarakat Universitas Trunojoyo Madura kelompok 40 mengadakan kegiatan sosialisasi pembuatan tanaman hidroponik bersama ibu-ibu PKK yang bertempat di Aula paud, dusun Caggunung, desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Sampang, Jum’at (06/01/2023).

Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat khususnya ibu-ibu PKK bisa mengetahui cara budidaya tanaman dengan media tanam yang efektif. Dan juga sistem ini membuat masyarakat lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya.

Kepala desa Labuhan Jawahir,S.Pd.i menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan sosialisasi pembuatan tanaman hidroponik ini sangat membantu bagi ibu-ibu PKK desa labuhan, dikarenakan pelatihan ini yang akan memberikan produktivitas dan inovasi baru untuk keberlangsungan kegiatan ibu-ibu PKK dan sebagai penunjang keaktifan PKK sendiri.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi tentang pembuatan tanaman hidroponik ini, bisa menambah wawasan dan dapat dikembangkan oleh masyarakat desa Labuhan khususnya ibu-ibu PKK, tentang bercocok tanam sayuran tidak hanya menggunakan media tanah namun juga dapat menggunakan air sebagai penggantinya” Ungkapnya.

Dirinya juga berharap kegiatan ini tidak berhenti di sosialisasi saja melainkan akan ada beberapa monitoring untuk langkah kedepannya.

Rifki Alif Alfany salah satu mahasiswa yang melakukan abdimas dan sebagai penanggung jawab kegiatan ini, mengungkapkan

“kegiatan ini dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan, dikarenakan proses perawatan yang mudah, kualitas dan kuantitas produk lebih tinggi, serta periode masa tanam lebih pendek” Pungkasnya pada wartawan suararakyat.id. (Sol)

Mahasiswa UTM bersama ibu PKK Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Sampang
Share This Article