Diskusi Publik Refleksi Sumpah Pemuda DPP PAN, Slamet Ariyadi : Ruang Generasi Muda Menyatukan Pandangan

3 Min Read
Diskusi Publik Refleksi Sumpah Pemuda DPP PAN, Slamet Ariyadi : Ruang Generasi Menyatukan Pandangan

JAKARTA, suararakyat.id – Momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025, DPP Partai Amanat Nasional menggelar ‘Diskusi Publik Refleksi Sumpah Pemuda’ yang bertema Pemuda, Aktivis, Negara”, di Ballroom Lt. 1, kantor DPP PAN, Jl Amil 7 Kalibata Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Diskusi tersebut merupakan ruang bagi generasi muda dan para aktivis, untuk berkumpul, berdiskusi, dan menyatukan pandangan mengenai peran strategis anak muda di dunia politik dan pembangunan bangsa.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eko Patrio, Ketua DPP PAN Bima Arya, Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Ahmad Najib Qodratullah, Ketua Umum PUAN Farah Puteri Nahlia dan Sekjen BM PAN Slamet Ariyadi.

Diskusi Publik itu juga bersama perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) seperti, DPP GMNI, Pemuda Muhammadiyah hingga KOPRI PB PMII.

Sekjen Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), Slamet Ariyadi menekankan pentingnya peran aktif generasi muda membangun karakter dan nasionalisme.

“Peran aktif generasi muda sangat diperlukan dalam memperkuat perannya sebagai agen perubahan terutama isu-isu sosial dan politik. Partisipasi pemuda dalam politik yang sehat dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air” kata Slamet Ariyadi.

Ia juga mengajak generasi muda tidak apatis terhadap politik. Karenanya, Politik bukan hanya soal kekuasaan tetapi juga tentang tujuan mulia untuk memajukan kesejahteraan rakyat.

“Politik bukan hanya persoalan baju dan kekuasaan, melainkan juga tentang tujuan mulia untuk memajukan dan kesejahteraan masyarakat. Dan kita bisa mendorong perubahan positif di berbagai bidang, mulai dari tingkat daerah hingga nasional” tambahnya.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN yang juga Ketua PB IKA PMII itu menyebutkan jika partisipasi generasi muda dalam dunia politik rendah, maka, terjadilah krisis kepemimpinan di masa depan.

“Jika partisipasi pemuda dalam dunia politik rendah, terjadilah krisis kepemimpinan di masa depan. Jika pemuda tidak terlibat, maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk mencetak pemimpin-pemimpin baru yang memiliki integritas dan visi yang jelas” terangnya.

ia juga mengingatkan agar pemuda Indonesia tidak takut bermimpi besar, sebab merekalah penentu arah sejarah bangsa di masa depan.

“Ya tinggal pilih mau jadi penonton atau aktor dalam perjuangan, mau jadi bagian dari masalah apa menjadi bagian dari solusi dalam setiap persoalan” tutupnya

Share This Article