PAMEKASAN, Suararakyat.id – IKA PMII IAIN Madura dan IKA PMII Pamekasan diminta angkat bicara terkait keputusan Cabang PMII Pamekasan menolak rekomendasi pengurus Komisariat IAIN Madura.
Penolakan PC PMII Pamekasan terhadap Rekomendasi PK PMII IAIN Madura untuk menjadi pengurus cabang merupakan pukulan telak untuk alumni PMII IAIN Madura.
Pasalnya, tidak hanya para kader yang direkomendasikan yang dirugikan, melainkan juga para jajaran senior alumni PMII IAIN Madura turut kecewa terhadap PC PMII Pamekasan.
Ketua IKA PMII IAIN MADURA diminta untuk angkat bicara, Ketua komisariat, sahabat Nuril anwar menyampaikan ke awak media bahwa PC PMII Pamekasan terlalu masuk ke wilayah internal PMII IAIN Madura. Adanya rekomendasi PK PMII IAIN MADURA adalah jawaban bahwa IAIN Madura memiliki kader-kader terbaik yang siap di distribusikan untuk mengabdi ke PC PMII Pamekasan selama satu periode.
pemuda asal Bangkalan tersebut, menyampaikan bahwa Rekomendasi tersebut harusnya tidak ditolak oleh cabang, karena itu sudah sesuai dengan ad/art PMII. Di ad/art persyaratan untuk menjadi pengurus cabang berisi, : 1. ketua cabang dan BPH cabang pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKL. 2. Pengurus cabang non BPH formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKD. 3. Pernah aktif di kepengurusan komisariat (PK) dan kepengurusan rayon (PR). 4. Mendapat rekomendasi dari PK atau PR.
Sedangkan rekomendasi IAIN tidak melanggar ad/art sama sekali. Para alumni IKA PMII IAIN Madura harusnya tidak diam, bahkan IKA PMII Pamekasan harus angkat bicara karena para kader perlu diberi arahan agar tidak salah jalan, karena bagaimanapun itu kader-kader sendiri yang harus dibina.
“Sebelumnya saya selaku ketua PK PMII IAIN MADURA telah merekomendasikan 10 kader terbaik IAIN MADURA untuk menjadi pengurus PC PMII Pamekasan, tertanda tangani. Tetapi PC PMII Pamekasan menolak sehingga hal tersebut mengundang perbincangan hangat bagi para kader IAIN madura,” tegas nuril.